TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendaki asal Indonesia yang berhasil selamat dari badai slaju di Himalaya pada 14 Oktober lalu, Nizar Suhendra, mengatakan bertahan hidup dengan bekal sederhana saat menghadapi badai yang berlangsung berjam-jam itu. "Untuk perbekalan, kami bawa cokelat, energy bar untuk makan, " ujar Nizar ketika diwawancarai Tempo, Jumat, 24 Oktober 2014.
Nizar menjelaskan, timnya yang terdiri atas sepuluh orang membawa cokelat sebagai bekal karena ringan. Dalam pendakian, kata dia, pendaki sebaiknya sebisa mungkin tidak membawa terlalu banyak barang karena beban bawaan akan bertambah seiring dengan meningkatnya tekanan atmosfer pada tiap ketinggian 100 meter.
Nizar menambahkan, selain ringan, cokelat juga mudah dimakan. Bekal itu pun tak memerlukan persiapan khusus, seperti dimasak, untuk dikonsumsi. "Saat badai, saya memakannya ketika sudah mencapai base camp di ketinggian 4.200 meter dari permukaan air laut," ujarnya.
ISTMAN MP
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terkait:
Kisah Nizar, Pendaki Indonesia Hadapi Badai Himalaya
Cara Minum Air Salju Saat Badai Himalaya
Delapan Jam Nizar Terjebak Badai Himalaya
10 Orang Indonesia Selamat dari Badai Himalaya