TEMPO.CO, Yale - Sebuah studi tentang ebola berjudul "The Lancet Infectious Diseases" mengungkapkan pengembangan model transmisi matematika dan menerapkannya pada epidemi ebola yang menjangkiti Liberia, khususnya di daerah yang paling parah terjangkit.
Tim dalam studi tersebut yang beranggotakan tujuh ilmuwan dari School of Public Health and Medicine Yale University serta Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial di Liberia menemukan puluhan kasus ebola baru, juga kasus kematiannya. Menurut penghitungan penelitian yang didanai The National Institutes of Health ini, para peneliti mengungkapkan kemungkinan besar ebola akan terus berkembang hingga akhir tahun.
“Epidemi ini tak akan selesai dalam waktu dekat,” ujar Alison Galvani, pakar epidemologi dari Yale.
Model perhitungan yang dikembangkan Galvani dan timnya tersebut berhasil mencatat akan ada 170 ribu lebih kasus ebola, baik yang dilaporkan maupun tidak. Setidaknya, menurut perhitungan Galvani, 12 persen dari 1,38 juta penduduk Liberia akan terjangkit.
“Jumlah kasus terbesar akan disumbang oleh wilayah Montserrado sebesar 90.122 orang pada akhir tahun,” katanya seperti dikutip dari Sciencedaily, Sabtu, 24 Oktober 2014. Dari jumlah tersebut, peneliti memperkirakan akan ada 42.669 kasus dan 27.175 kematian terjadi saat itu.
Meski demikian, 90 ribu kasus tersebut bisa dihindari oleh masyarakat internasional jika ada kontrol secara langsung. Beberapa tindakan, seperti pembentukan pusat perawatan ebola, akan sangat dibutuhkan untuk melindungi peningkatan lima kali lipat itu. Studi ini, menurut Galvani, juga memprediksi sebanyak 53 ribu kasus di Montserrado sendiri.
Hingga saat ini sekitar 9.000 kasus ebola dilaporkan di seluruh dunia. Di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea, virus ini sudah membunuh 4.500 orang sejak Desember 2013. “Pengiriman logistik perawatan dibutuhkan segera untuk menghindari kematian yang tak perlu,” kata Frederick Altice, anggota penelitian.
AMRI MAHBUB
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
3 Calon Ini Lantang Menolak Jadi Menteri Jokowi
Presiden Jokowi dan Istananya yang Tak Ramah
Ini Jejak 8 Calon Baru untuk Kabinet Jokowi
Tersangka Suap Ceramahi Jokowi Soal Izin KPK