TEMPO.CO , Surakarta-Museum Radya Pustaka mulai Ahad kemarin, 26 Oktober 2014 memamerkan replika kapal Rajamala. Replika kapal tersebut berukuran 2 meter dan ditempatkan di depan pintu masuk museum.
Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo, mengatakan kapal Rajamala yang asli panjangnya 70 meter. “Kali ini, kami bikin replika kapal Rajamala. Replika itu untuk melengkapi koleksi asli dari kapal Rajamala,” kata Purnomo di sela pameran.
Pembuatan replika kapal Rajamala menghabiskan biaya Rp 20 juta. Kapal Rajamala dibuat di masa Paku Buwono IV di awal 1800-an. Kapal tersebut kerap dipakai PB IV untuk pelesir menyusuri Sungai Bengawan Solo. (Baca juga: iPad dan Ponsel Nokia Milik SBY Masuk Museum).
Purnomo mengatakan koleksi asli yang dimiliki berupa canthik atau hiasan Rajamala, tombak baita, meriam kapal, senapan, dan pistol. Nantinya, replika kapal Rajamala akan disatukan dengan koleksi asli. “Kami ingin menampilkan budaya maritim Bengawan Solo,” ucapnya.
Dia berharap koleksi asli bagian Rajamala dan replika kapal Rajamala dapat menarik lebih banyak pengunjung ke museum. Saat ini, jumlah pengunjung antara 20-30 orang per hari.
Seniman pembuat replika kapal Rajamala, Joko Suryono, menduga kapal Rajamala tidak sekadar kapal untuk pelesir. Sebab, kapal itu dilengkapi 6 meriam di bagian geladak, sedangkan para prajurit dibekali tombak, senapan, dan pistol.
“Sepertinya Rajamala juga kapal militer,” kata Purnomo. Di geladak kapal juga bersiaga dua prajurit yang bersenjatakan tombak baita.
Menurut Joko, kapal Rajamala asli punya panjang 70 meter dan lebar 7 meter. Di bagian geladak ada ruang cukup luas untuk tempat bagi raja, permaisuri, dan petinggi keraton menyaksikan tari srimpi selama perjalanan. Kemudian, ada ruang makan dan kamar tidur raja. (Baca: AC Mati, Jaringan Listrik Museum Radyapustaka Dirombak).
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo berharap bisa membuat replika kapal Rajamala yang lebih besar. Misalnya skala 1 banding 7 sehingga panjangnya 10 meter. “Nanti bisa ditempatkan di Taman Balekambang,” katanya.
Dengan kehadiran replika itu diharapkan generasi muda bisa tahu bahwa zaman dulu bangsa Indonesia sudah bisa membangun kapal ukuran besar dan dipakai menyusuri Bengawan Solo.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Nama Menteri Jokowi-Kalla Sudah Final
Habibie Dijenguk 'Istrinya'
Taufik Gerindra: Ahok Mundur Saja dari Sekarang
Komnas HAM: Jokowi Dikelilingi Terduga Pelanggar HAM