TEMPO.CO, Kupang - Ratusan ekor sapi di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), mati karena kekurangan air dan pakan akibat kekeringan yang melanda wilayah itu. Sapi tersebut merupakan bantuan pemerintah pusat melalui dana On Top. "Kami temukan ada ratusan ekor sapi bantuan On Top yang mati," kata anggota DPRD NTT, Jefri Un Banunaek, saat berkunjung ke daerah itu, Senin, 27 Oktober 2014.
Sapi bantuan ini, menurut dia, tersebar di delapan kelompok di Kecamatan Molo Barat. Setiap kelompok ternak diberi bantuan 110 ekor sapi terdiri dari 100 betina dan 10 ekor jantan. Dia mencontohkan di kelompok Moen Mese, Desa Salbait, Kecamatan Molo Barat, dari 110 ekor, tinggal 67 ekor yang masih hidup. "Ini hasil temuan kami di lapangan," katanya.
Sapi bantuan ini rencananya akan digulirkan ke kelompok lain yang belum mendapatkan bantuan. Sementara sapi yang lainnya akan dibagi hasil dengan kelompok penerima. "Bagaimana bisa digulirkan kalau kondisinya seperti ini," katanya.
Ketua kelompok ternak Moen Mese, Melky Batu, membenarkan ternak sapi yang dikelola kelompoknya sudah banyak yang mati. "Benar Pak, sekarang hanya sisa 67 ekor yang hidup, yang lain sudah mati. Kami susah air dan makanan ternak," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus mengaku baru mendapatkan informasi secara lisan terkait dengan matinya ratusan ekor sapi akibat kekeringan itu. "Kami baru dapat informasi lisannya. Belum surat resmi masuk ke kami," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan NTT Thobias Uly belum berhasil dihubungi wartawan.
YOHANES SEO
Baca juga:
KOI Tunggu Terobosan Menpora Baru
Ditanya Tugas, Menteri Jokowi Kompak Jawab Begini
34 Kemeja Putih Menteri Jokowi Beli di Tanah Abang
Alumnus UI Dominasi Kabinet Kerja Jokowi-JK