TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yambise belum menentukan program utama kementeriannya. Yohana ingin kementeriannya memetakan masalah perempuan dan anak di Indonesia dulu.
"Jadi, berdasarkan hasil pemetaan, dapat dipilih sampel-sampel penting yang bisa mewakili. Kami bisa tahu target apa yang mau dicapai dan program yang dibuat," kata Yohana ketika dihubungi Tempo, Senin pagi, 27 Oktober 2014.
Yohana mengatakan akan mengusung program-program yang tepat, sehingga target yang ditentukan dapat tercapai. Terkadang, kata dia, program dengan target yang terlalu tinggi sulit terealisasi. "Kami mau yang obyektif saja, tidak usah muluk-muluk," ujar Yohana.(Baca : Pelantikan, Menteri Yohana Ajak Keluarga Berbatik )
Yohana juga akan berkomunikasi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebelumnya, Linda Amalia Sari. Tujuannya adalah mengetahui program yang telah dijalankan kementerian tersebut sejauh ini. "Harus dievaluasi dulu, baru masuk program baru," kata Yohana.
Kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan 34 nama yang masuk dalam Kabinet Kerja. Satu di antaranya adalah Yohana. Dia menjadi perempuan pertama asal Papua yang duduk di kursi pemerintahan. Dia mengisi peran Linda Amalia Sari, menteri pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler
Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard
LIVE: Pengumuman Kabinet Jokowi
Pengepul Ikan Ini Jadi Menteri Kelautan