TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brodjonegoro mengatakan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) belum menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. "Kami tidak membahas masalah itu," ujar Bambang di kantornya, Senin, 27 Oktober 2014.
Dalam arahan sidang kabinet di Istana Negara siang tadi, presiden mengamanatkan segera melaksanakan program langsung kepada masyarakat seperti menggerakkan sektor pertanian, perbaikan infrastruktur, dan lainnya. (Baca: Subsidi BBM Sehari Seharga Sukhoi)
Sehingga rencana kenaikan BBM 1 November belum disentuhnya. "Kami tidak membahas dan strategi apa yang harus dilaksanakan," katanya. (Baca: September, Kuota BBM Bersubsidi Tinggal 24,14 Persen)
Pemerintah kata dia, diminta segera berbenah menjaga ketahanan ekonomi tahun depan, sehingga kekhawatiran perlambatan dan penurunan pertumbuhan bisa diantisipasi sejak dini. "Jadi tidak ada bilang jadi (kenaikan) apa tidak, kita lihat saja perkembangannya," ujarnya.
Sebelumnya Bambang mendukung penyesuaian harga BBM subsidi perlu segera dilakukan pemerintahan baru tahun ini. Sebab, dengan upaya itu pemerintah diperkirakan mendapatkan potensi pemasukan tidak sedikit. Dalam kalkulasi pemerintah jika dinaikan awal November pemerintah mendapatkan dana segar hingga Rp 21 triliun.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terpopuler:
Berapa Skor Kabinet Jokowi Menurut Kadin?
Ekonom: Menko Perekonomian, Segera Ajukan RAPBN-P 2015
Pemerintah Klaim Capai Swasembada Sapi Jantan