TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman kabinet pemerintah Jokowi–Jusuf Kalla ternyata tak berdampak signifikan bagi laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). IHSG yang sempat dibuka menguat pada level 5.086,25 akhirnya terkoreksi 33 poin (0,60 persen) pada level 5.040.
Menurut analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Tiesha Narandha Putri, indeks memang tak terlalu merespons positif kabinet ekonomi Jokowi. Alasannya, figur sebagian menteri ekonomi kabinet Jokowi dinilai berprestasi minim pada masa lalu. Investor pun cenderung tak terlalu memperhatikan sentimen tersebut dan lebih berfokus pada ekspektasi kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi pada awal November 2014. “IHSG memang cenderung netral memfaktorkan pengumuman kabinet,” kata Tiesha dalam analisis hariannya. (Baca:Ini Selusin PR untuk Jokowi dari Fitra)
Meskipun demikian, investor asing terlihat membukukan pembelian bersih senilai Rp 10 miliar. Mayoritas sektor saham tampak bergerak negatif, hanya sektor industri dasar yang ditopang saham semen yang melaju positif sebesar 0,7 persen. Saham INTP naik 125 poin menjadi Rp 24.000 per lembar saham, sedangkan saham SMGR meningkat 50 poin ke level Rp 15.950 per lembar saham.
Di bursa regional, laju pelemahan juga menimpa sebagian pasar modal lain. Indeks Hangseng jatuh 0,84 persen ke level 23.105,62, Shanghai terkoreksi 0,64 persen pada level 2.287,64, dan indeks Taiwan turun tipis 0,15 persen ke level 8.632,89. Koreksi tajam yang terjadi pada indeks Hangseng dan Shanghai disinyalir disebabkan oleh ketidakjelasan ihwal dimulainya program penghubungan dua bursa saham tersebut.
MEGEL
Baca juga:
Menunggu Duet Maut Alexis-Walcott
Ini Akun Twitter 21 Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Somalia Tembak Mati Dua Pembunuh Jurnalis Inggris
Kabinet Jokowi Foto Bersama di Istana