Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virtualisasi Infrastruktur TI ala Sampoerna Agro

Editor

Erwin prima

image-gnews
Sampoerna Agro mengumumkan virtualisasi infrastruktur teknologi informasi di Le Meridien, Jakarta, 28 Oktober 2014. Tempo/Erwin z
Sampoerna Agro mengumumkan virtualisasi infrastruktur teknologi informasi di Le Meridien, Jakarta, 28 Oktober 2014. Tempo/Erwin z
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk, produsen minyak kelapa sawit, hari ini mengumumkan telah memvirtualisasikan infrastruktur mereka untuk mengoptimalkan investasi teknologi informasi.

Melalui penggunaan VMware vSphere, Sampoerna Agro telah mengurangi total cost of ownership (TCO) mereka dan menyempurnakan manajemen sumber daya, yang bisa diukur berdasarkan pertumbuhan perusahaan. (Baca: Virtus dan VMware Tawarkan Layanan Cloud)

Sebelum mengimplementasikan solusi-solusi VMware, Sampoerna Agro sangat bergantung pada server fisik. Model TI capital dan padat karyanya tidak dipersiapkan dengan baik untuk meningkatkan kecepatan respons dan rencana-rencana ekspansi perusahaan.

Sumber-sumber daya digunakan dengan biaya operasional yang tinggi, yaitu dengan hanya 25 persen server yang digunakan. Biaya semakin meningkat dengan kebutuhan Samperna Agro untuk membangun server-server baru untuk setiap aplikasi baru.

“Penggunaan VMware vSphere memungkinkan optimalisasi sumber daya, dengan kapasitas yang meningkat dari 25 persen menjadi 80 persen. Ini juga memotong jumlah server yang digunakan, dari 13 menjadi tiga,” ujar Franky Nathanael, ICT Infrastructure Manager Sampoerna Agro, di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2014.

Sebelum mengadopsi VMware, Sampoerna Agro mengalami kendala untuk merespons berbagai permintaan TI yang baru. Aplikasi-aplikasi dan berbagai pembaruan biasanya membutuhkan waktu tunggu dan instalasi selama delapan minggu. “Proses baru dengan VMware ini telah mengurangi waktu tunggu hingga dalam hitungan jam,” ujar Franky.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Fanky, virtualisasi telah memungkinkan perusahaannya mengurangi waktu backup, kegagalan sistem, dan meningkatkan server untuk mendukung kontinuitas bisnis. Perusahaan juga lebih leluasa bergerak dengan biaya modal dan operasional yang lebih rendah sebesar 60 persen. “Biaya beban daya dan peralatan pendingin juga berkurang sebesar 50 persen,” ujarnya.

“Sampoerna Agro adalah satu contoh pelanggan kami yang memahami keutamaan virtualisasi bagi bisnisnya, dan telah mengkaji berbagai solusi di pasaran untuk mendorong efisiensi dan produktivitas bisnis,” ujar Andreas Kagawa, Country Manager VMware Indonesia. Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z

Berita lain
Smartfren Luncurkan Seri Terakhir Keluarga G
Cina Luncurkan Misi Ulang-Alik Pertama ke Bulan
Mau Pizza, Tekan Tumit Tiga Kali
Smartfren Siapkan Ponsel Android Lollipop di 2015 
Polisi Dubai Dilengkapi Google Glass  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB Willem Rampangilei memberikan sambutan pada Asian Committe on Disaster Management di Hotel Gumaya, Semarang, 26 April 2016. Perhelatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat dan meningkatkan penanggulangan bencana di dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara. TEMPO/Budi Purwanto
Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.


Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut Singapura-Jakarta-Australia. Kredit: Techcrunch
Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.


Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Ilustrasi Facebook dan Twitter/ media sosial. REUTERS/Dado Ruvic
Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.


Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Kota Vancouver di Kanada. Foto: commons.wikimedia.org
Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.


Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Komputasi Awan.
Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital


Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Seorang staff menunjukkan cara kerja piranti lunak cloud computing untuk mengoperasikan penerbangan, di booth Microsoft pada persiapan Pameran Komputer CeBit di Hanover, Jerman, Senin (5/3). REUTERS/Fabrizio Bensch
Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.


Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Sundar Pichai. REUTERS
Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.


NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

Foto: worldisround.com
NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.


Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

ilustrasi. technorati.com
Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.


Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Pemasangan kabel 9.000 km menghubungkan Jepang-AS. cnet.com
Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.