TEMPO.CO, Jakarta - Untuk bisa meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di tingkat internasional, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Olimpiade Indonesia, Lukman Niode, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi harus melakukan revolusi mental. (Baca: Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi)
"Yang seharusnya dilakukan Menpora baru adalah revolusi mental di bidang olahraga. Sekarang ini seharusnya bicaranya adalah prestasi juara di SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, bukan hanya proyek-proyek orang-orang tertentu," kata Lukman, Senin, 27 Oktober 2014.(Baca: Menpora Imam Nahrawi: Jangan Ada Kucing-kucingan)
Agar bisa segera bekerja, mantan atlet renang Indonesia itu menyarankan agar Menteri Imam terlebih dulu melakukan pemetaan dengan menciptakan lingkungan kondusif di kantor Menpora.
"Jangan hanya memilih orang-orang akademikus yang cuma tahu teori olahraga, tapi juga perlu mendengarkan orang-orang yang pernah merasakan dan berprestasi di olahraga," ujar Lukman.
Lukman menekankan soal pemilihan orang, karena selama ini Imam tidak pernah berkecimpung di bidang olahraga nasional. Pemilihan orang yang tepat menjadi hal penting untuk bisa menyusun program pencapaian prestasi baik di SEA Games, Asian Games, Olimpiade, maupun Kejuaraan Dunia.
Penerapan strategi dalam pembinaan pun perlu juga dilakukan, salah satunya dengan menyusun empat atau lima cabang olahraga prioritas untuk menciptakan emas. "Konsentrasi dulu pada 26 cabang Olimpiade, baru kemudian digradasi lagi. Skala prioritas harus dilihat, jangan dipukul rata," ujar Lukman.
Mantan atlet bulu tangkis Indonesia, Ivana Lie, yang juga pernah menjabat staf ahli Kemenpora pada masa Andi Mallarangeng, juga mengingatkan perlunya Menpora lebih selektif dalam memilih orang-orang yang membantunya. "Yang harus dilakukan adalah merombak orang-orang Menpora saat ini, orang yang tidak berprestasi sebaiknya diganti. Harus seimbang, ada ahli teori, juga harus ada dari praktisi di lapangan, bisa mantan atlet atau pelatih," ujarnya.
Ivana mengingatkan saat ini kondisi olahraga Indonesia sedang berada di titik nadir. Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Komite Olahraga Indonesia sedang tidak dalam kondisi harmonis. Selain itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga terbukti tidak mengurus persiapan peralatan buat atlet ke Asian Games 2014 dengan baik.
Program Indonesia Emas yang selama ini gagal, menurut Ivana, harus dievaluasi. "Menpora harus bisa membuktikan dengan kerja terbaiknya," kata dia.
Adapun Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), E. F. Hamidi, berharap, dengan pengalaman sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Imam bisa bekerja sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, yaitu sukses menggelar maupun memajukan prestasi atletnya di Asian Games 2018.
ADITYA BUDIMAN | RINA WIDIASTUTI
Berita Lain
Kapten Timnas Afrika Selatan Tewas Ditembak
Persipura Adukan Jacksen Tiago ke PSSI
Van Gaal Bilang Van Persie Bertindak Bodoh
Chelsea Ditahan MU, Mourinho Tetap Positif
Dua Sisi Fabregas dalam Laga MU Vs Chelsea