TEMPO.CO, Jakarta - Dua atlet bridge Indonesia, Henky Lasut dan Eddy Manoppo, berhasil meraih gelar juara dunia kategori pasangan senior di Kejuaraan Dunia bridge bertajuk "Red Bull World Bridge Series" ke-14 di Sanya, Cina, 15-25 Oktober lalu. Ini adalah pertama kalinya Indonesia mendapat gelar juara dunia bridge.
"Dari dulu kami selalu saja nyaris menjadi juara dunia," kata Henky kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 27 Oktober 2014. "Akhirnya sekarang kami mendapat kesempatan. Ini merupakan sebuah kebanggaan."
Menurut Henky, tim Indonesia termasuk salah satu tim yang diperhitungkan di kancah dunia. "Kita ini termasuk tim yang disegani. Posisi kita ada di lima besar dunia," ujar atlet berusia 67 tahun ini.
Henky/Eddy meraih gelar juara dengan nilai 55,33 persen. Tempat kedua diraih oleh pasangan Amerika Serikat, Lall Hemant/Milner Reese, yang mengumpulkan nilai 54,72 persen. Sedangkan tempat ketiga diduduki oleh pasangan Polandia, Kowalski Apolinary/Romanski Jacek, dengan nilai 54,47 persen serta pasangan Kanada, Jacob/Czyzowicz Jurek, dengan nilai 54,08 persen.
Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi) Ekawahyu Kasih mengatakan gelar juara dunia ini menjadi bukti bahwa olahraga bridge bisa mempersembahkan prestasi untuk Indonesia. "Ini modal bagus untuk memperjuangkan agar bridge bisa dipertandingkan di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," kata dia.
Bridge merupakan salah satu jenis permainan menggunakan 52 kartu remi. Permainan ini dimainkan oleh dua pasangan pemain dalam satu meja. (Baca juga: Menpora Imam Nahrawi: Jangan Ada Kucing-kucingan)
GADI MAKITAN
Berita Lain
Kapten Timnas Afrika Selatan Tewas Ditembak
Persipura Adukan Jacksen Tiago ke PSSI
Van Gaal Bilang Van Persie Bertindak Bodoh
Chelsea Ditahan MU, Mourinho Tetap Positif
Dua Sisi Fabregas dalam Laga MU Vs Chelsea