TEMPO.CO, Jakarta—Patung kuda kayu dari Timor menjadi latar pagelaran koleksi lini The Bodo dari desainer Oscar Lawalata. Ini menjadi pembuka untuk sekitar 36 tampilan pakaian yang mengambil inspirasi dari Pulau Timor. “Saya memang dikenal menekuni tenun di NTT, tapi di setiap daerah itu kan ada banyak macamnya lagi, kali ini saya memilih kain-kain dari Timor,” ujar Oscar sebelum meluncurkan koleksinya pada Bazaar Fashion Festival di Jakarta, Sabtu, 25 Oktober 2014 lalu.
Ada tenun sabu dan tenun sutra yang dibordir sedemikian rupa dalam warna-warna cerah dalam koleksinya kali ini. Sebagian memang hanya diambil motifnya, dan diaplikasikan menjadi blus warna-warni. Ada juga gaun-gaun dari kain tenun yang dijahit sedemikian rupa dengan tali tipis pada bagian bahu. “Satu hal yang saya sangat senang dari Oscar adalah dia sangat menghargai kainnya. Bahkan tampaknya dia tidak memotong kain-kain itu,” ujar editor mode majalah gaya hidup Prestige, Peter Zewet kepada Tempo.
Oscar memang nyaris tidak memotong tenun yang diambilnya dari para perajin di Timor. Tenun-tenun itu justru dibuat menjadi gaun-gaun dengan siluet yang sederhana, tanpa banyak detail. Dia berupaya untuk menonjolkan keindahan kain-kain dari Timor itu.
Bagi Oscar, 37 tahun, siluet pakaian Indonesia seharusnya tidak ribet seperti pakaian barat. “Kita belum bisa seperti Jepang yang sudah terlebih dahulu menemukan identitas budayanya, termasuk dalam mode,” kata dia. Oscar bukannya anti terhadap siluet ala Eropa, namun dia mengkritik desainer-desainer yang kadang sembarangan dalam mengolah kain.
“Kalau jadinya justru seperti kostum, apa bedanya baju di panggung mode dengan Jember Fashion Carnival,” kata dia. Oscar menilai minimnya mode Indonesia kini salah arah, karena banyak desainer Indonesia yang justru menciptakan kostum, bukan siluet pakaian khas Indonesia yang sederhana. (Lihat foto-foto busana karya Oscar Lawalata di sini)
SUBKHAN
Terpopuler
Kenali 6 Gaya Hidup Sehat
Jupe Luncurkan Buku My Uncut Story
Momen Istimewa Yenny Wahid Bersama 3 Putrinya