TEMPO.CO, Canberra - Australia telah menghentikan pemberian visa migrasi untuk pendatang dari negara-negara yang positif terkena ebola. Langkah ini diberlakukan untuk mencegah virus datang ke negara itu. (Baca: Australia Tak Mau Kirim Tim Medis Lawan Ebola)
"Langkah-langkah ini termasuk menangguhkan sementara program imigrasi kami, termasuk program kemanusiaan Australia untuk negara-negara yang terkena dampak. Ini berarti kami tidak akan memproses dokumen dari negara-negara tersebut," kata Menteri Imigrasi Scott Morrison, seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin, 27 Oktober 2014.
Sementara itu, orang-orang yang sudah terlanjur mendapatkan visa untuk program kemanusiaan tetap bisa melakukan perjalanan ke Australia. Namun, mereka akan dikenai tiga kali pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat dari negaranya dan tiba di Australia. Morrison juga meminta agar petugas Imigrasi menanyakan riwayat perjalanan pendatang sebelum memasuki wilayah Negeri Kangguru itu.
"Namun, kami akan tetap membatalkan dan menolak visa non-permanen atau sementara bagi orang-orang yang belum berangkat ke Australia," kata Morrison.
Australia memang sedang dalam tahap waspada soal ebola setelah seorang gadis 18 tahun asal Guinea menunjukkan tanda-tanda wabah mematikan ini. Gadis ini langsung dibawa ke rumah sakit Queensland untuk dikarantina. Beruntung hasil pemeriksaan ebola remaja ini negatif, tapi ia masih dirawat di rumah sakit untuk menerima pengobatan. (Baca: Negatif, Hasil Tes Ebola Suster Australia)
Sejauh ini, setidaknya ada 12 orang yang diduga mengidap ebola di Australia. Mereka adalah keluarga yang datang dari Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Saat ini mereka berada di rumah karantina dan dipantau kondisinya oleh petugas kesehatan.
RINDU P. HESTYA | AL JAZEERA
Berita Lain:
Gadis Ini Tur dengan Meniduri Pria di Kota Tujuan
ETAN Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard Jadi Menhan
Kuil Kristen Kuno Ditemukan di Rusia