TEMPO.CO, Jakarta - Stadion Anfield, 15 Oktober 2011. Liverpool mendapat kesempatan mencetak gol ke gawang Manchester United dari sepak pojok pada menit ke-62. Penyerang Liverpool Luis Suarez berusaha mencari celah. Tapi bek United, Patrice Evra, menjaga dengan ketat. Benturan-benturan kecil terjadi. Kedua pemain bertatapan tajam dan terlihat berdebat.
"Ia (Evra) bertanya kepada saya, 'kenapa saya menendang?'," ujar Suarez.
"Tapi itu pertanyaan yang sedikit munafik. Bagaimana bisa seorang pemain belakang yang mengisi waktu pertandingan dengan menendang, kemudian mengeluh kenapa ia ditendang?"(Baca juga: Suarez: Saya Sudah Berikan Segalanya di El Clasico)
Suasana perdebatan itu dituturkan ulang oleh Luis Suarez, yang kini bermain untuk Barcelona dalam biografi terbarunya Crossing The Line: My Story. Kisah tadi, menurut dia, adalah pemicu benturan-benturan lain dengan Evra-kini bermain untuk Juventus-dalam laga tersebut. Hal tersebut kemudian berujung sanksi larangan bermain dalam delapan pertandingan dan denda 40 ribu pound sterling oleh otoritas sepak bola Inggris kepada dirinya.
Sanksi itu diberikan FA setelah menilai Suarez bersikap rasis kepada Evra karena memanggil pemain sepak bola Prancis itu dengan sebutan "negro" pada salah satu insiden di pertandingan itu. Dalam bukunya, Suarez memang mengakui dirinya melakukan itu. "Ya (saya mengucapkan kata 'negro')," ujar dia.
Selanjutnya: Cela yang Bikin Suarez Murka