TEMPO.CO, Jakarta - Hari kedua setelah dilantik menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly segera menandatangani surat Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. Dengan surat bernomor M.HH-07.AH.11.01 Tahun 2014 tanggal 28 Oktober 2014, negara mengakui seluruh hasil keputusan Muktamar VIII PPP 15-17 Oktober 2014 di Surabaya.
"Pak menteri Yasonna memang tadi telah menandatangani SK Perubahan Kepengurusan PPP," kata Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum Harkristuti Harkrisnowo melalui pesan pendek kepada Tempo, Selasa, 28 Oktober 2014.(Baca: Paripurna DPR Ricuh, Meja Rapat Digulingkan)
Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuziy, berharap agar seluruh pengurus partai Kabah di segala tingkatan dapat mengakhiri dualisme kepengurusan. "Agar islah dan dan mengakui kepemimpinan nasional sesuai keputusan pemerintah," kata dia.
Romi--sapaan Romahurmuziy--juga melarang kader PPP hadir dalam muktamar versi Suryadharma Ali, Ketua Umum PPP versi Muktamar Bandung 2011, pada 30 Oktober nanti. Romi malah memerintahkan seluruh Ketua dan Sekretaris PPP menghadiri rapat pimpinan nasional pada 28 Oktober pukul 19.00 WIB di Jakarta. (Baca:Soal Konflik PPP, Romy Temui Menteri Yasonna)
Kubu Romi menggelar Muktamar PPP ke-VIII di Surabaya pada 15-18 Oktober 2014. Hasilnya, Romi terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi. Seusai muktamar tersebut, Romi langsung menuju ke rumah dinas Jokowi di Taman Suropati. Romi menyatakan PPP merapat ke kubu Jokowi.
Selasa lalu, Suryadharma Ali yakin Kementerian Hukum tak akan memberikan legalitas kepada PPP versi Romi. Keputusan Kementerian Hukum, kata dia, seperti biasa akan menyatakan untuk penyelenggaraan muktamar atau perubahan kepengurusan partai tidak dalam kondisi konflik dari kedua belah pihak. (Baca:Koalisi Prabowo 'Nggerundel' Soal Sikap PPP)
"Jadi, syarat utamanya pihak saya dan Romi harus islah," kata Suryadharma. Maka, kata dia, kalau Kementerian Hukum meresmikan Romi sebagai ketua umum dan pengurusnya, "Itu namanya aneh bin ajaib."
MUHAMMAD MUHYIDDIN | DEVI ERNIS
Baca juga:
Kiper Ini Pecahkan Rekor Dunia Ryan Giggs
Persebaya Kritis, Rahmad Darmawan Tetap Optimistis
Luis Suarez Salah Posisi, Barca Takluk dari Madrid
Kemenag Adakan Deradikalisasi Pendidikan Agama