TEMPO.CO, Padang - Manager Semen Padang, Asdian, menuding ada permainan kotor dalam pertandingan Semen Padang kontra Arema Indonesia di Stadion Haji Agus Salim, Rabu sore tadi.
"Pertandingan 8 besar ini dikotori ulah wasit," kata Asdian sesuai pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 tersebut berakhir, Rabu, 29 Oktober 2014.
Keberpihakan wasit, kata Asdian, terlihat sangat jelas. Ia mencontohkan saat Osas Saha dijatuhkan di kotak penalti oleh kiper Kurnia Meiga. (Baca: Ditahan Imbang Arema 2-2, Semen Padang Tersingkir)
Wasit yang memimpin pertandingan, Novari Ikhsan, menyatakan kejadian itu bukan pelanggaran. "Seharusnya Meiga dikartu merah tapi wasit pura-pura tidak tahu," katanya.
Kejadian serupa kembali terjadi di menit terakhir, ketika Eteban dipukul di dalam kotak penalti. Wasit lagi-lagi menyatakan itu bukan pelanggaran. "Airlangga juga kena. Tapi hanya dikasih kartu kuning. Banyaklah pokoknya," kata Asdian.
Laga tersebut sebenarnya diawasi anggota Komisi Disiplin. Mereka memantau dari tribun atas. Namun Asdian pesimistis mereka akan memproses kejadian ini. "Gak ada gunakanya mereka," ujarnya. (Baca: Tekuk Persela 4-1, Persipura ke Semi FInal)
Asdian berencana melayangkkan surat protes ke PSSI. Sebab, kejadian seperti jika dibiarkan akan menghancurkan sepak bola Indonesia. "Masyarakat bisa lihat sendiri. Sebab, pertandingan ditayangkan di televisi," katanya..
Asdian bahkan menduga ada konspirasi pihak-pihak tertentu yang tak menginginkan timnya lolos ke semi final. Ini, kata dia, terlihat dari kepemimpinan wasit. "Masak kita diberi wasit kaya gitu. Sudah tua. Berlari aja susah," ujarnya. (Baca: Tersingkir, Pendukung Semen Padang Rusuh)
ANDRI EL FARUQI
Baca juga:
Anak 7 Tahun Diperkosa Suami Pengasuhnya
Pesan Jonan untuk Dirut KAI yang Baru
Korupsi, Nasib Bupati Biak Numfor Diputus Hari Ini
Korut Buka Pintu untuk Penyelidik HAM PBB