TEMPO.CO, Virginia - Pejabat di wilayah Virginia, Amerika Serikat, mulai melakukan penyelidikan terkait dengan penyebab roket Antares yang meledak beberapa saat setelah diluncurkan. Ledakan ini menghancurkan pasokan makanan dan peralatan penelitian yang akan dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). (Baca: Roket NASA Meledak Sesaat Setelah Diluncurkan)
"Penyelidikan ini membutuhkan waktu kira-kira sebulan. Kami akan mencari sumber kegagalan peluncuran Antares," kata Frank Culbertson, Wakil Presiden Eksekutif Orbital Science, yang membuat dan meluncurkan Antares, seperti dilaporkan Reuters, Rabu, 29 Oktober 2014.
Roket Antares adalah hasil kerja sama antara National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Orbital Science. Kerja sama dengan nilai kontrak Rp 23 triliun ini berhasil menjalankan empat misi Antares sebelumnya. (Baca: Apa Penyebab Roket NASA Meledak?)
"Hancurnya pasokan yang dikirimkan ke ISS sebenarnya bukan masalah utama. Kami masih memiliki persediaan untuk 4-6 bulan ke depan untuk dikirim. Namun kami mengalami kerugian yang cukup besar," kata Barry Wilmore, seorang insinyur penerbangan NASA.
Antares diluncurkan dari landasan peluncuran roket di Wallops Flight Facility di Virginia. Selang beberapa detik saja setelah diluncurkan, roket dengan pesawat Cygnus dan persediaan seberat 2.293 kilogram ini langsung meledak dan berubah menjadi bola api raksasa.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Apa Penyebab Roket NASA Meledak?
Pameran Indocomtech 2014 Resmi Dibuka
Roket NASA Meledak Sesaat Setelah Diluncurkan