TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bobby Gafur Umar mengatakan potensi maritim Indonesia mencapai Rp 9.300 triliun jika dikelola dengan tepat. "Kawasan Indonesia yang didominasi dengan laut memang menjanjikan untuk dijadikan tulang punggung ekonomi Indonesia," ujarnya dalam acara Sosialisasi Industri Engineering, Procurement, & Conference (EPC) 2014 dengan tema "Kegiatan Pendukung Maritime Forum" di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2014
Menurut data organisasi pangan dunia (FAO), Indonesia menempati urutan ketiga dunia sebagai negara penghasil ikan setelah Cina dan India. "Langkah yang tepat telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan membentuk Menteri Koordinator Kemaritiman. Kalau tidak punya political will yang kuat, tidak akan serius dikerjakan," ujarnya.
Baca Juga:
Bobby menjelaskan, untuk mendukung kemajuan di sektor maritim, perlu disiapkan fasilitas infrastruktur dan logistik. Apalagi masih banyak pelabuhan di Indonesia yang jauh di bawah standar internasional, seperti pelabuhan di Jakarta dan Surabaya. "Fasilitasnya masih rendah, truk masuk harus menunggu dua hari. Infrastruktur penunjang seperti jalan juga perlu diperbaiki di samping infrastruktur utama, yakni kesiapan sumber daya manusia yang berstandar internasional," tuturnya.
Para insinyur dan ahli teknik Indonesia, menurut dia, telah memiliki kemampuan tinggi untuk dilibatkan dalam proyek-proyek besar, misalnya pembangunan jalan tol laut dan infrastruktur pelabuhan berskala besar. Perusahaan-perusahaan rancang bangun dan rekayasa Indonesia juga telah semakin teruji dan berpengalaman di bidangnya.
"Sudah makin banyak perusahaan Indonesia dengan para ahli teknik dan insinyur asal Indonesia yang terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan dan proyek konstruksi di mancanegara. Sudah berkelas internasional," kata Bobby.
AMOS SIMANUNGKALIT
Baca juga:
Korban Pelecehan JIS Ditolak Dua Sekolah
Polisi Papua Tingkatkan Pengamanan Pendatang
Jokowi Bagi Kartu Sehat dan Pintar di Sinabung
Duel Persis Solo Vs Borneo FC Diulang