TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Susi Pudjiastuti saat memimpin PT ASI Pudjiastuti Marine dan PT ASI Pudjiastuti Aviation kerap membikin karyawan geleng-geleng kepala. Mereka heran dengan keputusan Susi yang kadang dinilai tidak lumrah. (Baca: Menteri Susi Jadi Headline TV Belanda)
"Bu Susi pengusaha yang cukup aneh menurut saya," kata penanggung jawab PT ASI Pudjiastuti Marine, Rustam Effendi. Saat Tempo berkunjung ke markas perusahaan Susi di Pangandaran, Jawa Barat, Rabu, 29 Oktober lalu, Rustam bercerita panjang-lebar. (Baca: Menteri Susi dan Tato)
Suatu hari, ujar Rustam, ia diminta membeli lobster hasil tangkapan nelayan. Namun, di luar dugaan, Susi menyuruhnya melepaskan lobster-lobster tersebut. "Ada perintah-perintah yang membingungkan. Kalau orang dagang, kan, membeli lobster untuk dijual lagi supaya dapat untung."
Susi lantas menjelaskan alasannya. Lobster-lobster itu, tutur Susi seperti dikutip Rustam, rupanya sedang bertelur. Susi beranggapan, bila lobster tersebut diambil untuk dijual atau diolah, dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan tak akan bisa membeli lobster lagi. "Habis, punah," katanya.
Perusahaan, ujar Rustam, tidak bisa melarang nelayan menjual lobster yang sedang bertelur. "Kalau nelayan, semua lobster, ada atau tidak ada telur, diambil. Yang penting, laku dijual. Bu Susi gagal menyadarkan nelayan, maka lobster dibeli dan dilepas kembali," tuturnya.
Rustam sempat berseloroh mengomentari keputusan-keputusan Susi. Dengan bercanda, ia menyebut Susi sebagai Menteri Sosial. "Ibu pengusaha atau Menteri Sosial," ujarnya bergurau.
CANDRA NUGRAHA
Terpopuler
@TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
Ibu Penghina Jokowi: Mohon Maaf Bapak Presiden
Menteri Nasir Telat ke Kantor Dua Hari Beruntun