TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia masih dalam tren menguat karena efek dari penguatan bursa saham Asia. Namun Kepala riset PT Mega Capital Indonesia Helen Vincentya mengingatkan agar investor mewaspadai aksi ambil untung (profit-taking). “Setelah naik tajam, dengan memanfaatkan sentimen kenaikan harga BBM, investor kembali melakukan profit-taking,” katanya kepada Tempo. (Baca: Pengamat: Pasar Tunggu Kerja Tim Ekonomi)
Pada penutupan perdagangan Rabu, 29 Oktober 2014, IHSG menguat 72,75 poin (1,45 persen) ke level 5.074. IHSG mengikuti laju pasar modal regional yang juga naik signifikan. Indeks di bursa Hang Seng naik 1,27 persen ke level 23.819,8, sementara Nikkei Jepang melonjak 1,46 persen ke level 15.533,91. Optimisme akan prospek kinerja emiten regional dan global mendorong investor kembali bergairah mengakumulasi saham di lantai bursa.
Helen menuturkan pendapatan sebagian emiten regional dan global yang melampaui perkiraan analis membuat investor optimistis perdagangan saham akan semakin menarik. “Investor optimistis terhadap kondisi pasar modal regional,” ujarnya. (Baca juga: Saham Telkom Bebani Laju IHSG)
Menurut Helen, investor bahkan mengesampingkan sementara waktu sentimen kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi. Pasalnya, bersamaan dengan sedikit meredupnya sentimen tersebut, nilai transaksi reguler IHSG berhasil mencapai jumlah Rp 4,36 triliun, angka yang tidak pernah bisa dicapai selama setahun terakhir.
Sambil menunggu rilis laporan emiten yang lain, Helen menyarankan investor hanya berfokus pada saham-saham lapis utama (blue chip), seperti ASII, BMRI, dan BBRI. Hasil pertemuan rutin The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) diprediksi bakal menjadi katalis dominan indeks. Hari ini, Kamis, 30 Oktober 2014, IHSG masih akan bergerak dalam rentang level 5.000-5.100. (Baca: Rupiah, Rupee, dan Yen Kompak Melemah).
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Hina Jokowi di FB, Tukang Tusuk Sate Ini Ditahan
Penghina Jokowi di Facebook Unggah Gambar Cabul
Tak Mau MA Dipenjara, Keluarga Minta Bertemu Jokow