TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang menambah satu rangkaian kereta barang pada akhir 2014. Menurut Kepala Divisi Angkutan Logistik PT KAI Daop IV Semarang, Edi Gunawan, hal ini dilakukan untuk mengimbangi tingginya animo masyarakat terhadap jasa angkutan barang. “Sebelum akhir tahun, kami tambah satu rangkaian lagi,” katanya di kantornya, Kamis, 30 Oktober 2014.
Edi mengatakan rangkaian kereta barang yang baru memiliki kapasitas angkut yang sama dengan armada lama, yakni 15 gerbong. Masing-masing gerbong mampu mengangkut 20 ton barang. “Jadi, sekali angkut ada tambahan 300 ton," ujarnya. (Baca: Jalur Kalisat-Panarukan Juga untuk Kereta Barang)
Saat ini tingkat okupansi kereta barang di Semarang mencapai 80 persen, naik dari sebelumnya yang hanya mencapai 50 persen. Menurut Edi, PT KAI belum menentukan tarif baru untuk angkutan barang. Saat ini tarif angkutan barang sebesar Rp 1.500-2.000 per kilogram untuk tujuan Surabaya dan Jakarta.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia Jawa Tengah, Tony Winarno, mengatakan pengusaha jasa pengiriman logistik lebih memilih kereta barang dengan pertimbangan efisiensi dan biaya murah. “Banyak yang mengalihkan moda angkut dari pesawat terbang ke kereta api,” katanya. (Baca: Sepi Penumpang, Rute Stasiun Tanjung Priok Ditutup)
Tony membandingkan waktu pengiriman barang lewat kereta dengan pesawat terbang. Jika lewat pesawat, pengiriman harus menunggu dua-tiga jam sebelum keberangkatan. “Masih ditambah bongkar-muat dua jam, total diperlukan lima jam lebih,” katanya. Sedangkan bila lewat kereta api, barang yang dikirim langsung diangkut.
EDI FAISOL
Berita Terpopuler
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
@TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak
Dropout SMA, Ini Catatan Akademik Menteri Susi