TEMPO.CO, Jakarta - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melaporkan adanya peningkatan penerbangan militer Rusia di wilayah perairan Baltik dan Samudra Atlantik dalam dua hari terakhir, sejak Rabu, 28 Oktober 2014.
Mengutip laporan Associated Press, juru bicara militer NATO, Letnan Kolonel Jay Janzen, mengatakan, pada Rabu lallu, ada empat kelompok yang melakukan manuver besar-besaran di wilayah tersebut. Kelompok ini terdiri atas pesawat pengebom Tu-95 Bear, jet tempur MiG-31, dan beberapa pesawat tempur lain. (Baca: Hadapi Barat, Rusia Siapkan Hulu Ledak Nuklir)
Aktivitas militer Rusia ini kemudian direspons oleh militer Norwegia, Inggris, Jerman, Denmark, dan Turki. Sejumlah kapal dari anggota non-NATO, seperti Finlandia dan Swedia, juga datang membantu. Untungnya, tidak ada laporan insiden. Pesawat-pesawat Rusia ini kemudian menyingkir.
Ketegangan antara NATO dan Rusia memang meningkat sejak Negeri Beruang Merah mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina pada Maret lalu. (Baca: Demi Ukraina, NATO Siap Perang Melawan Rusia)
Menurut pejabat NATO, aliansi pilot mencatat 100 penerbangan lebih pesawat Rusia tahun ini. Jumlah ini tiga kali lebih banyak dibanding tahun lalu.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Singapura Akui Punya Izin Terbang di Pontianak
Aliran Lahar Gunung Kilauea Hawaii Semakin Meluas
Warga Israel dan Palestina Tak Boleh Satu Bus