TEMPO.CO , Yogyakarta: Perwakilan pengurus Partai Persatuan Pembangunan DI Yogyakarta tak ada yang absen menghadiri Muktamar Islah PPP di Grand Sahid Hotel Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2014. Muktamar yang digelar Majelis Syariah PPP itu diikuti tak kurang 15 wakil dari DIY.
“Semua dari DIY berangkat, 15 orang, tidak ada yang membatalkan diri,” kata Ketua Fraksi PPP Kota Yogyakarta yang juga Wakil Ketua DPC Kota Yogyakarta Untung Supriyanto saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 Oktober 2014. (Baca juga: isruh PPP, Kubu Romi Dituding Pengaruhi Mbah Moen)
Untung yang juga pimpinan organisasi massa sayap PPP, Gerakan Pemuda Kabah (GPK), itu menuturkan, PPP DI Yogyakarta dalam muktamar itu ikut menginisiasi pembentukan elemen poros tengah guna mengamankan agenda islah antara kubu Suryadharma Ali dan Romahurmuziy. Mereka berharap tidak ada kebuntuan lagi dan pihak bertikai segera bersatu. (Baca juga: Muktamar Islah PPP Diundur Hingga 30 Oktober)
“Sampai saat ini sudah ada 16 provinsi bergabung dengan poros tengah,” kata Untung. Di antara pengusung poros tengah itu adalah PPP DIY dan Jawa Tengah. Agenda elemen poros tengah partai berlambang Kakbah itu selain mengamankan agenda islah, juga mencari kandidat yang bisa mewakili dua kubu bertikai. Yang dianggap paling netral.
Untung mengatakan dari informasi yang diterimanya, santer ada dua tokoh yang akan maju sebagai calon ketua umum pengganti Suryadharma Ali. Meskipun dalam muktamar itu disebut tak ada perwakilan Romahurmuziy yang hadir.
Kandidat pertama adalah Bendahara Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga mantan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. Kandidat Kedua, Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani. Ahmad Yani sendiri gagal masuk parlemen setelah kalah dalam pemilu legislative lalu.
“Sampai sejauh ini poros tengah belum menentukan sikap memilih yang mana,” kata Untung. Namun diakui bahwa kedua kandidat merupakan bagian dari kubu Suryadharma Ali.
Wakil Sekretaris DPC PPP Kota Yogyakarta Fauzi Noor Afschoci menuturkan dukungan dari PPP Yogya bersifat terbuka melihat siapa saja calon ketua umum yang diajukan dalam muktamar. “Tidak ada instruksi untuk pengurus dari DPW ke DPC, mau memilih siapa kandidat yang maju,” kata dia. Hanya diakui jika PPP Yogya dan DPW telah satu suara untuk mempertahankan PPP di garis koalisi Pro-Prabowo.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Cerita Menteri Susi Nge-Trail di Aceh
5 Serangan @TrioMacan2000 yang Bikin Gerah Pejabat
TrioMacan2000 Pernah Berkelahi dengan Staf Menteri