TEMPO.CO, Jakarta - Rusia siap menawarkan bantuan serta mengirim ulang persediaan dan peralatan yang harusnya dikirimkan oleh roket Antares milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang meledak pada Rabu lalu, 29 Oktober 2014, saat menuju Stasiun Internasional Luar Angkasa (ISS).
"Kami akan memenuhi bantuan jika ada permintaan mendesak untuk mengirimkan setiap persediaan Amerika menuju ISS dengan bantuan roket kami," kata pejabat Badan Antariksa Rusia, Alexei Krasnov, kepada kantor berita IRNA, seperti dilaporkan Business Insider, Rabu, 29 Oktober 2014.
Krasnov mengaku NASA belum meminta bantuan hingga saat ini. Adapun para pejabat di Amerika Serikat masih melakukan penyelidikan soal penyebab kegagalan peluncuran. (Baca: 10 Proyek NASA yang Gagal)
Roket Antares membawa pesawat luar angkasa Cygnus buatan perusahaan swasta Orbital Science. Roket ini meledak hanya 10 detik setelah diluncurkan dari peluncuran Wallops Island, Virginia, Amerika Serikat. Antares membawa lebih dari 2.200 kilogram persediaan dan peralatan penelitian menuju ISS.
Negara Eropa sudah berhenti mengirimkan pasukan ke ISS sejak awal musim panas tahun ini. Persediaan untuk para astronot segera dioper ke Badan Antariksa Rusa dan NASA, yang bekerja sama dengan Orbital Science dan Space X. (Baca: Lima Fakta tentang Roket Antares)
Adapun Rusia berhasil meluncurkan pasokan ke ISS lewat peluncuran roket Soyuz-2.1a dari peluncuran di Baikonur di Kazakstan pada Rabu lalu. Rusia juga meluncurkan kargo Progress ke ISS untuk menggantikan pesawat kecil di sana. "Kegagalan peluncuran roket dari Rusia menuju luar angkasa sangat minim," kata Krasnov.
RINDU P. HESTYA | BUSINESS INSIDER
Berita Lain:
Xiaomi Jadi Produsen Smartphone Terbesar Ketiga
10 Proyek NASA yang Gagal
Dell Luncurkan Laptop Two-in-One untuk Pemula