TEMPO.CO, Jakarta - Timothy Donald "Tim" Cook baru saja mengumumkan bahwa dia seorang gay. Meskipun menjadi bagian dari kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) masih sangat dikucilkan di Amerika Serikat, banyak orang yang memuji keberanian CEO Apple ini. (Baca: Bos Apple Tim Cook Bangga Menjadi Gay)
"Bahkan di Amerika Serikat, seorang publik figur yang mengaku LGBT, mendukung, dan membela hak-hak mereka termasuk orang yang sangat berani. Sebab, lebih dari separuh kaum LGBT di negara ini masih menutupi orientasi mereka," kata Human Right Campaign, seperti dilaporkan Reuters, Kamis, 30 Oktober 2014.
Pujian juga datang dari Marianne Duddy-Burke, direktur eksekutif organinasi hak gay di Amerika. Keputusan Cook, ujar Marianne, dapat mengurangi sifat homophobic di dunia bisnis dan teknologi. "Sebagai CEO perusahaan besar, pengakuan Tim sungguh dapat berpengaruh besar untuk kaum LGBT," tuturnya.
Sektor teknologi memang dianggap lebih terbuka soal orientasi seksual. Sekitar 15 persen tenaga kerja teknologi di AS mengaku seorang lesbian atau gay. Jumlahnya bahkan lebih tinggi dibanding pekerja media, petugas kesehatan, karyawan perusahaan keuangan, bahkan kalangan pemerintah.
Cook adalah CEO perusahaan besar ketiga di Amerika yang mengungkapkan identitasnya. CEO C1 Financial Inc Trevor Burgers juga mengaku dirinya seorang gay. Begitupun Jason Grendell-Gardner, petinggi di IGI Laboratories Inc. Meski sudah mengumumkan identitasnya, mereka tetap sukses dalam pekerjaannya.
Namun ada pula yang bernasib malang. Mantan Kepala Eksekutif BP Lord Browne, yang merahasiakan orientasi seksualnya selama berpuluh-puluh tahun, mengundurkan diri dari jabatannya di perusahaan minyak dan gas asal Inggris itu setelah ketahuan gay pada 2007.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Xiaomi Jadi Produsen Smartphone Terbesar Ketiga
Lagi, Microsoft Pecat 3 Ribu Karyawan
10 Proyek NASA yang Gagal