TEMPO.CO, Pacitan - Kapasitas produksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pacitan mengalami penurunan. Kapasitas daya maksimal yang seharusnya 2 x 315 megawatt baru tercapai sekitar 300 megawatt. "Karena baru unit satu yang sudah beroperasi normal. Sedangkan unit dua sempat dioperasionalkan, sekarang baru selesai diuji dan masih dalam tahap inspeksi," kata General Manajer Unit Bisnis Jasa Operasi dan Maintenance (UBJOM) Hendro Susilo, Jumat, 31 Oktober 2014.
Menurut dia, pengujian unit pembangkit itu dilakukan oleh kontraktor proyek dari Cina. Menurut rencana, tahap tersebut akan berakhir pada pertengahan November ini. Jika teknis kerja di unit dua tidak lagi mengalami gangguan, pihak UBJOM akan memaksimalkan produksinya. "Tapi tergantung permintaan dari PLN, Pusat Pengatur Beban (P3B), apakah daya pembangkit Pacitan akan dimaksimalkan atau dikurangi. Juga kalori yang dihasilkan batu bara sebagai bahan bakarnya," jelas Hendro. (Baca: SBY Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Jawa Timur)
Produksi listrik yang dihasilkan PLTU Pacitan, Hendro melanjutkan, didistribusikan melalui saluran udara tegangan tinggi ke gardu induk Pacitan Baru. Listrik tersebut disalurkan ke Jawa Timur dan Bali. Produksi listrik yang lain disalurkan ke gardu induk Wonogiri untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di wilayah Jawa Tengah. (Baca: Target Penyerapan Batu Bara PLN Tak Tercapai)
Supervisor Sekretariat dan Umum UBJOM PLTU Pacitan Sadeli menambahkan, listrik di Jawa dan Bali tidak hanya disuplai oleh PLTU setempat. Ada pula suplai dari sejumlah pembangkit lain, antara lain, Paiton, Rembang, dan Banten. "Yang mengatur distribusinya adalah P3B, kami hanya memproduksi listrik," ujar Sadeli.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Baca yang Terpopuler
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
5 Serangan @TrioMacan2000 yang Bikin Gerah Pejabat
Jaga Habitat Ikan, Menteri Susi Ceburkan Truk ke Laut
Kisah Menteri Susi Makan Sepiring dengan Karyawan
Cerita Menteri Susi Nge-Trail di Aceh