TEMPO.CO, London - Seorang ilmuwan yang fokus menangani virus ebola memperingatkan bahwa Cina bisa begitu rentan terkena wabah ini mengingat begitu banyak pekerja Cina yang datang dan pergi ke wilayah Afrika Barat. (Baca: Takut Ebola, Korea Utara Larang Wisatawan Datang)
“Kita tidak bisa menghentikan orang-orang untuk bepergian. Pasien-pasien ini bisa muncul di negara mana pun di dunia, tetapi Cina cukup rentan (terhadap virus ini),” ujar Peter Piot, Direktur London School of Hygiene dan Tropical Medicine, seperti dikutip Daily Mail, 30 Oktober 2014.
Meski hal ini tidak bisa dicegah, tutur Piot, Cina harus memiliki standar pengendalian infeksi yang baik. “Di rumah sakit umum di Cina, tingkat pengendalian infeksi sangat rendah,” katanya.
Namun demikian, kontrol penyakit menular di Cina semakin baik setelah mereka berhasil membendung infeksi sindrom saluran pernapasan akut parah (SARS) yang mewabah di Cina pada 2002.
Saat ini wabah ebola telah menginfeksi sekitar 10 ribu orang, sekitar 5.000 ribu orang di antaranya dilaporkan tewas. Tidak hanya menyebar di negara-negara Afrika Barat, ebola juga telah menyerang sejumlah warga Amerika Serikat dan Spanyol. (Baca: Ebola, AS Larang Warga Nigeria Bersekolah)
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM
'Aku Bertanggung Jawab Atas Penculikanku di Suriah'
NATO Usir Pesawat Rusia di Perairan Baltik