TEMPO.CO, Ouagadougou - Puluhan ribu warga Burkina Faso masih memenuhi jalan-jalan utama di Ibu Kota Ouagadougou. Mereka terus melakukan aksinya dan meminta Presiden Blaise Compaore turun dari jabatannya setelah 27 tahun berkuasa.
“Kami ingin Blaise Compaore pergi. Kami ingin perubahan,” ujar George Sawadogo, seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang larut dalam kerumunan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 31 Oktober 2014.
Baca Juga:
Sejak Kamis kemarin, puluhan ribu warga memenuhi pusat kota. Mereka marah atas rencana yang memungkinkan Presiden Blaise Campaore memperpanjang masa jabatannya setelah memerintah negara di kawasan Afrika Barat ini selama 27 tahun belakangan. (Baca: Gedung Parlemen Burkina Faso Dibakar Massa)
Situasi ini membuat Compaore mengumumkan keadaan darurat. Kepala Angkatan Darat Jenderal Honore Traore juga memberlakukan jam malam. Traore mengatakan pemerintah baru akan dibentuk setelah berkonsultasi dengan semua partai politik.
Pemerintah baru akan memimpin Burkina Faso selama 12 bulan ke depan sampai pemilihan umum dilangsungkan. Namun tidak jelas apakah Compaore akan tetap menjabat sebagai presiden atau tidak.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM
'Aku Bertanggung Jawab Atas Penculikanku di Suriah'
NATO Usir Pesawat Rusia di Perairan Baltik