Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BNPB Prediksi Penanganan Sinabung Masih Lama  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Jokowi (kanan), Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah), didampingi Menteri Sosial Khofifah, Indar Parawansa (kiri), di pengungsian erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, 29 Oktober 2014.  ANTARA/Irsan Mulyadi
Presiden Jokowi (kanan), Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah), didampingi Menteri Sosial Khofifah, Indar Parawansa (kiri), di pengungsian erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, 29 Oktober 2014. ANTARA/Irsan Mulyadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan musibah Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, akan berkepanjangan. Pasalnya, hingga saat ini, masih banyak aktivitas lava yang bergejolak di dalam perut Gunung Sinabung.

"Kami memperkirakan status siaga Sinabung seperti ini sampai lima tahun ke depan," ujar Humas BNPB Sutopo Purwo Nurogo pada pertemuan pers di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2014.

Menurut Sutopo, aktivitas Sinabung yang berkepanjangan seperti ini adalah karakteristik gunung berapi yang sudah lama vakum. Gunung Sinabung terakhir kali beraktivitas kurang-lebih 1.200 tahun yang lalu. (Baca: Puan Rapat dengan 8 Menteri, Bahas KIS dan KIP)

"Mirip sekali dengan Gunung Unzen di Jepang," katanya. Letusan gunung yang menewaskan puluhan jiwa tersebut meletus pada tahun 1991 setelah tidak aktif selama 200 tahun.

Akibat dari semburan lava dan debu vulkanis, ribuan orang harus dievakuasi. Total ada lebih dari 10 ribu warga yang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi, serta belasan warga tewas sejak tahun 2010. (Baca: Jokowi Bagi Kartu Sehat dan Pintar di Sinabung)

Erupsi dan awan panas berpotensi menimbulkan aliran lava, guguran lava pijar, dan awan panas ke arah selatan dan tenggara radius 5 kilometer. Namun, hingga saat ini, jarak aman masih di angka 3 kilometer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada awal aktivitasnya, hanya warga di tiga desa yang harus diungsikan. Terakhir, menurut data BNPB, terdapat 36 desa yang harus diungsikan. "Tiga desa hancur," ujar Sutopo. (Baca: Bank Mandiri Gunakan E-Money untuk Korban Sinabung)

Tiga desa di antaranya sudah rata dengan debu. Desa tersebut adalah Desa Bekarah, Desa Simacem, dan Desa Suka Meriah. Sedangkan situasi di 33 desa lainnya masih dapat dikatakan aman, meskipun warga tetap diminta untuk berhati-hati.


ANDI RUSLI

Berita Terpopuler
5 Serangan @TrioMacan2000 yang Bikin Gerah Pejabat
Jokowi Maafkan MA, Kasus Penghinaan Jalan Terus
TrioMacan2000 Pernah Berkelahi dengan Staf Menteri
Perintah Susi Kerap Bikin Karyawan Heran
Pengamat Politik Soegeng Sarjadi Tutup Usia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.