TEMPO.CO, Jakarta - Seusai kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dan terombang-abing selama lebih dari satu tahun, para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bisa sedikit bernapas lega.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya bisa memberi kepastian terhadap nasib para pengungsi dengan dibangunnya tempat baru untuk warga tiga desa yang permukimannya sudah hancur seusai ledakan besar Gunung Sinabung, Januari lalu. (Baca: BNPB Prediksi Penanganan Sinabung Masih Lama)
"Kami akan mulai pembangunan relokasi," kata juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di kantornya, Jakarta, 31 Oktober 2014. BNPB akan merelokasi 1.212 warga yang terdiri atas warga Desa Sukameriah (436 jiwa), Simacem (445 jiwa), dan Bekerah (331 jiwa). "Ini adalah instruksi Pak Presiden."
Sutopo mengatakan pihaknya dan pemerintah Karo bersama sejumlah kementerian sepakat merelokasi warga di kawasan Agropolitan Siosar, Kacinambun, yang berjarak 30 kilometer dari kaki Gunung Sinabung.
"Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyetujui lahan untuk relokasi seluas 450 hektare," kata Sutopo. Surat izin diajukan pada 29 Oktober lalu dan akan disahkan hari ini di Karo. (Baca: Gunung Sinabung Meletus, Petani Rugi Rp 712 Miliar )
Dalam jangka pendek, BNPB akan membangun 50 rumah dan sejumlah fasilitas umum, seperti jalan dan tanah garapan yang rencananya akan selesai akhir tahun ini. Sedangkan pembangunan sekolah, rumah ibadah, kantor pemerintahan, dan balai desa akan dikerjakaan belakangan karena terhambat APBN 2015.
ANDI RUSLI
Berita Terpopuler
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
Cerita Susi Ngotot Pakai Helikopter ke Seminar
Andi Widjajanto Ditunjuk Jadi Sekretaris Kabinet