TEMPO.CO , Jakarta:
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jimly Asshiddiqie, mengatakan polarisasi dua kubu politik yang terus dipelihara tidak sejalan dengan upaya dialog yang telah dilakukan para elite antara dua kubu tersebut. (Baca: Jokowi Ajak DPR Jaga Persatuan)
Di antaranya, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto pada 17 Oktober, dan pertemuan Presiden Jokowi dan Pimpinan DPR pada 26 Oktober. Juga pertemuan terbaru yaitu antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais pada Rabu malam, 29 Oktober 2014 di Hotel Dharmawangsa.
"Upaya elite seharusnya ditindaklanjuti dengan dialog di lapis kedua. Sebagai rakyat, kita semua punya tanggung jawab moral untuk mendorong itu," ujar Jimly.
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan ketika dihubungi pada Rabu, 29 Oktober, mengatakan DPR saat ini sudah tidak dalam posisi didikotomikan antara Koalisi Prabowo dan Koalisi Jokowi. (Baca: Tokoh-tokoh Koalisi Bertemu, DPR Tetap Ricuh )
Jokowi, kata Taufik, telah menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia sejak dilantik. "Komunikasi politik antara Pak Prabowo, Pak Hatta Rajasa, Pak Aburizal Bakrie dengan Jokowi, Kalla, semuanya kan berjalan dengan baik. Sehingga sekarang ini kita membangun sistem check and balances yang lebih kuat."
Saatnya pemerintah dan DPR bekerja bersama, kata Taufik, bukan berputar-putar masalah itu dikotomi dua kubu itu, sehingga rakyat yang dikorbankan.
"Terus terang kami optimis karena komunikasi politik sudah berjalan relatif baik, sudah terbangun secara konstruktif antara pemerintah dan DPR. Sudah tidak ada masalah lagi artinya kita ingin bekerja dengan sungguh-sungguh untuk rakyat."
DPR, kata Taufik, akan mendukung penuh program-program Pemerintahan Jokowi. "Sepanjang itu terkait program kerja yang pro rakyat, nyata untuk rakyat banyak, bertujuan konkret seperti pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, kenaikan pertumbuhan ekonomi."
RIDHO JUN PRASETYO
Berita Terpopuler
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
Cerita Susi Ngotot Pakai Helikopter ke Seminar
Andi Widjajanto Ditunjuk Jadi Sekretaris Kabinet