TEMPO.CO , Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menutup akhir pekan dengan laju positif, setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) memutuskan penambahan stimulus moneter menjadi 80 triliun yen.
Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan, pada pekan pertama November 2014, laju IHSG akan bergantung pada kepastian kenaikan harga baham bakar minyak (BBM).
Jika kenaikan harga BBM belum jelas, Kiswoyo memprediksi indeks akan bergerak mendatar dalam kisaran level 5.000-5.100. “Saat ini, hanya kepastian waktu penaikan harga BBM yang ditunggu investor,” kata dia kepada Tempo.
Pada perdagangan Jumat, 31 Oktober 2014, IHSG menanjak 30,7 poin (0,61 persen) ke level 5.089,55. Menurut Kiswoyo, melanjutkan aksi beli setelah BoJ memutuskan penambahan stimulus moneter. Investor optimistis kebijakan tersebut mampu menutupi program pelonggaran kuantitatif bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang telah berakhir.
Kiswoyo mengatakan, investor kini berupaya memastikan kenaikan harga BBM bersubsidi. jika harga BBM jadi dinaikkan, tekanan defisit perdagangan bakal berkurang. Sebaliknya, investor menganggap pemerintahan baru tak punya keseriusan dalam membangun agenda pertumbuhan ekonomi.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR
Fadli Zon Keluarkan Ancaman untuk DPR Tandingan
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM