TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki presiden baru seperti Joko Widodo, menurut Chacha Sherly--personel kelompok vokal Trio Macan, seru tapi membuat banyak pertanyaan. Kepada Tempo, Kamis, 30 Oktober di Jakarta, Chacha memberikan pendapatnya.
"Aku senang, bahagia, akhirnya bangsa Indonesia sukses memiliki presiden baru, yaitu Presiden Jokowi. Tetapi, kalau boleh jujur, aku dan semua masyarakat Indonesia pasti memiliki kesan pertama, pasti kagetlah dengan gaya beliau. Gayanya itu, loh, Presiden Jokowi kelewat rock and roll, he-he-he," kata Chacha sambil terbahak. (Baca: Trio Macan Pernah Follow Akun @TrioMacan2000)
Chacha bersama Lia Amelia dan Dara tergabung dalam Trio Macan dan terkenal dengan lagu-lagu seperti Sakit Hati, Iwak Peyek, Cicilalang, dan Buka Sitik Joss. Wanita 24 tahun ini menuturkan, "Aku sih kemarin pilpres enggak milih nomor satu dan dua. Soalnya, faktor administrasi, aku enggak bisa nyoblos pas hari 'H' urusan surat pemilih. Tetapi aku bahagia punya Presiden Jokowi dengan semangat kerjanya dan membentuk Kabinet Kerja. Mudah-mudahan apa yang dilakukan Presiden Jokowi bisa membuat Indonesia lebih baik." (Baca: Trio Macan Tempuh Jalur Hukum untuk @TrioMacan2000)
"Aku berpendapat soal Presiden Jokowi jangan kelewat rock and roll. Karena, menurutku, sebagai seorang pemimpin tetap juga menjaga kewibawaan dengan cara bicara yang lebih formal dan membutuhkan hal-hal saklek sesuai kenegaraan. Yang aku lihat Pak Jokowi nge-rock and roll banget. Tetapi mudah-mudahan hasilnya juga oke," kata Chacha.
Toh, Chacha akhirnya mempercayai bahwa sikap dan penampilan bukan segalanya, yang penting adalah usaha, kerja keras, dan hasilnya. "Aku rakyat boleh, dong, berpendapat dan punya harapan," ujarnya. (Baca: Ditawari Nyaleg, Trio Macan Pilih Nyanyi dan Joget)
Trio Macan dikenal dengan aksi panggung yang khas. Tak sekadar bernyanyi, mereka juga menari, melakukan goyangan memutar rambut, kepala, bahkan bergerak akrobatik seperti salto. Tak hanya di dunia hiburan, grup vokal ini juga sempat mencicipi dunia akting dengan bermain di beberapa film, seperti Darah Janda Kolong Wewe pada 2009, Hantu Puncak Datang Bulan pada 2010, dan Nenek Gayung pada tahun 2011.
HADRIANI P.
Terpopuler
Ketika 100 Penulis Makassar Bertemu
Jupe Pasrah Tak Bisa Punya Keturunan
Bulan Bahasa, Tiga Sastrawan Diberi Penghargaan
Ahmad Dhani Bentuk Kementerian "Bayangan"
Begini Cara Dhani Bikin "Kementerian Tandingan"