TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan tidak hanya di Madiun terdapat pasien yang diperkirakan terkena ebola.
"Kami dapat laporan ada di Kediri juga," ujar Tjandra saat dihubungi Tempo, Ahad, 2 November 2014. (Baca: Fakta-fakta Seputar Penyakit Ebola)
Pasien dari Kediri ini merupakan pasien yang juga baru datang dari Liberia. "Saat ini pasien dirawat di ruang isolasi," kata dia. Sampel dari pasien ini juga telah dikirimkan ke Laboratorium Balitbangkes di Jakarta. "Tunggu hasilnya sekitar 48 jam setelah sampel diterima," ujar Tjandra.
Sebelumnya, 29 WNI baru saja tiba di Indonesia dari Liberia. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di sana dan tiba beberapa minggu lalu di Indonesia. Selama di dalam pesawat menuju Indonesia, tidak ada satu penumpang dari mereka yang sakit dan memerlukan bantuan dokter. Bahkan, ketika sampai di Bandara Soekarno-Hatta, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan langsung memeriksa kondisi 29 warga tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada seorang pun yang sakit. Mereka juga diberikan penyuluhan kesehatan untuk waspada setidaknya dalam 21 hari setelah tiba di Indonesia. Ternyata setelah beberapa hari, tidak hanya dari Madiun yang mengeluhkan demam, di Kediri juga ada. (Baca: Dirawat, Pasien Terduga Ebola Didampingi Istri)
Menurut Tjandra, sampel untuk wabah yang rentan menular harus diperiksa di Laboratorium Balitbangkes. "Karena lab di sana sudah lebih lengkap dan memenuhi standar pemeriksaan virus yang mewabah," ujar Tjandra.
Tjandra juga mengatakan belum tentu warga yang baru tiba dari negara terjangkit ebola kemudian demam maka sudah pasti terkena ebola. "Siapa tau hanya sakit biasa atau malaria," ujar Tjandra. Akan tetapi, untuk kewaspadaan tetap harus diperiksa secara intensif, baik di rumah sakit serta sampel darah yang dibawa ke laboratorium. "Agar jelas apakah ebola atau bukan," ujar Tjandra.
ODELIA SINAGA
Berita terpopuler lainnya:
Haji Lulung: Urusan dengan Ahok Belum Selesai
Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter
Begini Pesan Jokowi pada Penghinanya
Cara Dhani Bikin 'Kementerian Tandingan'