TEMPO.CO, Kediri - Tim kesehatan Provinsi Jawa Timur hari ini melakukan uji laboratorium dengan mengambil sampel darah dan urine pasien terduga ebola di Rumah Sakit Umum Daerah Pare, Kediri, Jawa Timur. Kondisi kesehatan pasien yang dirahasiakan identitasnya ini mulai membaik.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Pare Kediri dr Widiastomo mengatakan pengambilan cairan pasien ini dilakukan empat anggota tim kesehatan provinsi pagi tadi. Sebelumnya pengambilan darah juga dilakukan pada hari Jumat, 31 Oktober, yakni hari pertama pasien masuk dan keesokan harinya. "Hasil uji lab akan dikirimkan ke Jakarta," kata Widiastomo, Ahad, 2 November 2014. (Baca: Kemenkes Tunggu Sampel Pasien Terduga Ebola)
Baca Juga:
Pria berusia 45 tahun yang sebelumnya mengalami nyeri telah mulai berangsur pulih. Demikian pula dengan suhu tubuhnya yang pada hari pertama mencapai 38 derajat Celsius turun menjadi 37 derajat. Selain itu fungsi liver dan ginjalnya telah mendekati normal. (Baca: Ini Empat Gejala bagi Terduga Penderita Ebola)
Namun demikian, Widiastomo memastikan jika perkembangan tersebut hanya menjelaskan kondisi tubuhnya. Sedangkan untuk kepastian virus ebola yang menjadi ancaman akan dijelaskan terpisah oleh tim kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta. Pasien tersebut masih dirawat di ruang isolasi Melati dan tak bisa dikunjungi keluarganya. (Baca: Kasus Suspect Ebola di Indonesia Sudah Lima Kali)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono justru bungkam terkait dengan kasus ini. Beberapa kali sambungan telepon dan pesan singkat kepadanya tak mendapat respons. Demikian pula juru bicara Pemerintah Kabupaten Kediri, Haria Setiawan, memilih menutup telepon saat hendak dikonfirmasi langkah pemerintah selanjutnya. Termasuk tindakan sterilisasi kepada keluarga pasien yang menjadi prosedur tetap penanganan ebola.
HARI TRI WASONO
Baca juga:
Koalisi Prabowo Tantang Kubu Jokowi Gugat UU MD3
Naikkan Harga BBM, Kalla Tak Takut Dijegal DPR
Raden Nuh @TrioMacan2000 Ditangkap di Tebet
Kata Jokowi Soal Menteri Susi yang Nyentrik