TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi Komisi Pemberantasan Korupsi Priharsa Nugraha mengatakan lembaganya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Keuangan PT Sentul City Fransetya Hasudungan Hutabarat. Fransetya diperiksa terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi alih fungsi hutan di Kabupaten Bogor. “Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kwee Cahyadi Kumala," kata Priharsa melalui siaran pers, Senin, 3 November 2014. (Baca: KPK Periksa 12 Saksi untuk Bos Sentul City)
Menurut Priharsa, selain memanggil Fransetya, penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan untuk Suwito dari swasta. Dalam kasus korupsi alih fungsi hutan ini, KPK telah menetapkan Direktur Utama PT Sentul City Bogor sekaligus Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri Kwee Cahyadi Kumala alias Sui Teng sebagai tersangka. Cahyadi ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa, 30 September 2014. (Baca: Bupati Bogor Minta KPK Usut Cahyadi Kumala)
Dalam kasus ini, Cahyadi disangka menyuap Bupati Bogor Rahmat Yasin terkait dengan perizinan kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Jonggol, Bogor. Selain itu, Cahyadi disangka berupaya menghilangkan barang bukti serta mempengaruhi saksi untuk berbohong dalam persidangan. (Baca: Nama-nama Tahanan KPK yang Pakai Ponsel di Sel)
Nama Cahyadi Kumala masuk dalam putusan Fransiscus Xaverius Yohan Yap dalam kasus suap tukar-menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Jonggol, Bogor. Yohan merupakan tangan kanan Cahyadi. Yohan divonis ringan, hanya 2,5 tahun, karena telah menjadi justice collaborator untuk KPK dengan mengakui menyetor uang tiga kali kepada Bupati Rahmat Yasin.
Dalam persidangan terungkap bahwa Yohan sebenarnya hanya kurir atau orang suruhan Cahyadi Kumala. Yohan menerima cek senilai Rp 5 miliar dari Cahyadi, tapi sulit dicairkan. Bosnya lalu memerintahkan dia menemui Robin Zulkarnain. Dari Robin, uang tunai itu berpindah tangan ke Yohan kemudian diserahkan kepada Yasin.
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Kabinet Jokowi | Pengganti Ahok
Berita terpopuler lainnya:
Kata Jokowi Soal Menteri Susi yang Nyentrik
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Yani: Muktamar PPP Kubu SDA Lebih Buruk daripada Romi
Menteri Energi: Petral Tak Harus Dibubarkan