TEMPO.CO, Bekasi - PT Jasa Marga Tbk (Persero) hanya mengoperasikan gerbang tol Bekasi Barat III satu shift, yaitu pukul 13.00-21.00 WIB, sejak 1 November 2014. "Untuk efesiensi biaya operasional," kata juru bicara PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Aprianto, Senin, 3 November 2014.
Iwan mengatakan sebelumnya gerbang tol Bekasi Barat III beroperasi 24 jam. Gerbang itu dioperasikan dengan tiga shift, yaitu shift 1, pukul 05.00-13.00 WIB; shift 2, pukul 13.00-21.00 WIB; dan shift 3, pukul 21.00-05.00 WIB. "Yang diberlakukan sekarang hanya shift 2," katanya.
General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Yudhi Krisyunoro menuturkan operasi pada shift 2 dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan kajian. "Intinya, untuk menekan biaya operasional. Kalaupun ada defisit, juga bisa ditekan," ujar Yudhi.
Shift 2 diambil karena kendaraan yang melintas saat itu cukup banyak, yaitu 70 persen dari 1.500 kendaraan setiap hari. Adapun 30 persennya ada di shift 1 dan 3. "Pagi dan malam, kendaraan memilih keluar di Cikunir," tuturnya.
Karena itu, Jasa Marga menyarankan agar pemerintah mengevaluasi infrastuktur penunjang di luar jalan tol. Misalnya, perbaikan simpang menuju Jalan KH Noer Alie yang kurang maksimal. Alasannya, persimpangan tersebut membuat pengguna jalan enggan keluar di pintu tol Bekasi Barat III.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memaklumi kebijakan PT Jasa Marga yang melakukan pembatasan jam operasional gerbang tol Bekasi Barat III untuk mengantisipasi kerugian. "Tidak ada masalah selama memang itu untuk efisiensi perusahaan," kata Rahmat. (Baca: Gerbang Keluar Tol Bekasi Barat 3 untuk Kendaraan Kecil)
Rahmat mengakui kalau masyarakat kurang berminat masuk gerbang tol Bekasi Barat III karena masih ada pengerjaan proyek ruas jalan dalam kota yang saat ini dalam proses pengerjaan. Proyek itu ialah jalan sisi selatan Kalimalang yang akan menampung kendaraan dari gerbang tol Bekasi Barat III menuju Jalan KH Noer Alie hingga ke perbatasan dengan Jakarta.
Seperti diketahui, gerbang tol Bekasi Barat III menuai polemik sebelum dioperasikan pada Juli lalu. PT Jasa Marga meminta dana defisit di awal sebesar Rp 4 miliar lebih karena pendapatan dari gerbang tersebut dianggap tak bisa menutupi kebutuhan operasional tiga gardu (Baca: DPR Memediasi Agar Tol Ramp 3 Bekasi Barat Dibuka)
Berdasarkan hitungan PT Jasa Marga, biaya operasional selama setahun mencapai Rp 4,5 miliar. Namun Pemerintah Kota Bekasi menolak memberikan dana jaminan defisit itu. Akibatnya, operasi gerbang itu sempat molor hingga dua bulan. Akhirnya disepakati, dana defisit dibayar setelah nilai defisitnya diketahui.
Kekhawatiran PT Jasa Marga pun terbukti. Gerbang tol Bekasi Barat III sepi. Untuk menyiasatinya, Jasa Marga membuka gerbang satu shift, yaitu pada shift 2 pukul 13.00-21.00 WIB.
ADI WARSONO
Berita lain:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Kata ICW Soal Calon Jaksa Agung Widyo Pramono