TEMPO.CO, Jakarta - Konstruksi pembangunan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng sepanjang 15,89 kilometer terancam molor karena sulitnya membebaskan lahan. Hingga awal November ini, lahan yang sudah dibebaskan baru 15 persen dari total 139,9 hektare lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol yang menghubungkan Serpong dengan Bandara Soekarno-Hatta ini.
"Lahan yang bisa dibebaskan masih sedikit," ujar Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Kota Tangerang Saiful Rohman, Senin, 3 November 2014. (Baca: Tangerang Desak Percepatan Tol Bandara-Kunciran)
Menurut Saiful, lambatnya pembebasan lahan dipastikan akan berdampak pada rencana konstruksi pembangunan ruas tol yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo tersebut. "Kalau lahannya belum dibebaskan, tentunya konstruksi tidak bisa berjalan," tuturnya. (Baca: Ini 12 Kelurahan yang Dilalui Tol Kunciran-Bandara)
Pemerintah mematok harga tanah warga sebesar Rp 1-3 juta per meter. Namun para pemilik lahan belum juga mau melepaskan tanah mereka karena meminta harga di atas appraisal. Di titik-titik tertentu, harga tanah yang semestinya Rp 1 juta per meter dihargai Rp 2,5 juta per meter oleh warga. "Itu tidak bisa dilakukan. Kalau pemerintah membeli tanah di atas harga, itu salah dan melanggar," kata Saiful.
Saiful menuturkan kesulitan pembebasan lahan merata di 12 kelurahan yang dilintasi jalan tol itu, yakni Benda, Juru Mudi, Pajang, Blendung, Batujaya, Batusari, Tanah Tinggi, Buaran Indah, Poris Plawad Indah, Cipete, Pokojan, dan Kunciran Indah.
PT Jasa Marga melalui anak perusahaannya, PT Marga Kunciran-Bandara, menyiapkan dana Rp 1,3 triliun untuk konstruksi Jalan Tol Kunciran-Cengkareng. Sebelumnya, kepada Tempo, Direktur Utama PT Marga Kunciran-Bandara Saut Parlindungan Simatupang mengatakan menargetkan konstruksi jalan tol itu dimulai awal 2015. "Kami optimistis konstruksi dimulai awal 2015," ujarnya. (Baca: Jalur KA Tangerang-Bandara Dibangun Tahun Ini )
JONIANSYAH
Terpopuler :
Jadi Menteri, Susi Tak Lagi Merdeka
Pengusaha Rental Mobil Tertarik Gunakan Esemka
Pangkas Antrean, PT KAI Luncurkan Tiket Model Baru
Menteri Rudiantara Diminta Ubah Sistem TV Digital