Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RS Madiun Enggan Pastikan Kondisi Terduga Ebola  

image-gnews
Relawan yang akan dikirim ke Afrika, belajar menangani pasien terinfeksi virus Ebola dalam sesi latihan di rumah sakit AP-HP Henri Mondor di Creteil, Paris, Perancis, 22 Oktober 2014. REUTERS
Relawan yang akan dikirim ke Afrika, belajar menangani pasien terinfeksi virus Ebola dalam sesi latihan di rumah sakit AP-HP Henri Mondor di Creteil, Paris, Perancis, 22 Oktober 2014. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Madiun - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono, Kota Madiun, Jawa Timur, Sasongko, belum bersedia memberikan keterangan apakah M, 29 tahun, yang telah beberapa hari dirawat, positif atau negatif virus ebola. Alasannya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan belum mengirimkan hasil uji laboratorium sampel darah pasien. "Surat resminya belum ada, kami masih menunggu," kata Sasongko, Senin, 3 November 2014.

Menurut dia, surat dari Balitbangkes itu akan dijadikan acuan untuk mengumumkan kondisi pasien. Tanpa legalitas itu, Sasongko khawatir terjadi permasalahan hukum di kemudian hari. "Menterinya saja belum ngomong, nanti malah saya yang dituntut kalau ngomong tanpa surat resmi," ujarnya. (Baca sebelumnya: Trombosit Pasien Terduga Ebola di Madiun Menurun)

Agar prosesnya lebih cepat, dirinya telah berinisiatif meminta hasil resmi uji laboratorium sampel darah M tersebut ke Balitbangkes. Sasongko telah mengutus Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Soedono untuk menjemput hasil itu ke Kementerian Kesehatan. Ia memperkirakan hasil uji laboratorium itu akan diterima besok atau lusa.

Mengenai statemen pejabat Kemenkes tentang sampel darah dua pasien terduga ebola yang telah dinyatakan negatif, Sasongko mengatakan keterangan pejabat itu didasarkan pada hasil uji laboratorium yang pertama. Padahal, sesuai standar operasional prosedur, penelitian sampel darah, urine, dan lapisan lendir pasien terduga ebola harus dilakukan tiga kali. (Baca: Kata Dokter yang Tangani Terduga Ebola di Madiun)

Sampel darah itu telah diambil petugas tim kesehatan Dinas Provinsi Jawa Timur ke RSUD dr Soedono sejak Jumat hingga Ahad kemarin. Namun laporan hasil uji laboratorium belum diterima. "Kalau belum ada surat resmi, saya tidak berani ngomong," ujar Sasongko.

Sebelumnya, Kepala Balitbangkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan hasil uji laboratorim dua pasien yang diduga terkena ebola adalah negatif. "Hasilnya bukan ebola," ujar Tjandra melalui pesan pendek, Ahad, 2 November 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tjandra menuturkan hasil pembacaan tes polymerase chain reaction (PCR) dengan elektroforesis menunjukkan No Band. Artinya, semua sampel darah pasien dari Madiun dan Kediri negatif ebola. (Baca juga: Suspect Ebola Madiun Bekerja 8 Bulan di Liberia)

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh 
@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
Ini Empat Gejala bagi Terduga Penderita Ebola

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

4 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

21 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

22 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

41 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.