TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan peluncuran Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar bertujuan menjaga daya beli masyarakat jika terjadi pengalihan subsidi bahan bakar minyak.
"Untuk menjaga daya beli, dan yang jelas untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan," katanya dalam peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIS) di kantor PT Pos Indonesia, Jakarta, Senin, 3 November 2014.
Tapi, Jokowi enggan merinci perihal kenaikan harga BBM bersubsidi. "Tidak bisa saya sampaikan sekarang. Ini kan urusan membagikan ini untuk kesejahteraan," kata Jokowi. (Baca: Biaya Premi Kartu Indonesia Sehat Sama dengan JKN )
Jokowi mengatakan pembagian KIP dan KIS intinya untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Mantan Wali kota Solo ini tidak menutup kemungkinan penerima kartu akan bertambah jika anggaran diperbesar. (Baca: Jokowi Bagi Kartu Pintar di Kantor Pos )
"Bisa saja, kalau memang anggarannya akan kita perbesar agar dua hal ini bisa dipegang masyarakat, yaitu pendidikan dan kesehatan," kata Jokowi.
Setelah menyalurkan kartu itu di Jakarta, Jokowi mengatakan, pemerintah akan berfokus membenahi pelayanan di rumah sakit. Kini pemerintah masih mempelajari apa yang dibutuhkan oleh rumah sakit di Indonesia.
"Ini step pertama. Kita kan belum mengerti. Kurangnya ruangan di rumah sakit. Tetapi yang jelas sekarang masyarakat sudah bisa mengakses pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan," katanya. Penyaluran kartu, kata Jokowi, akan terus dilakukan di seluruh kabupaten/kota di 33 provinsi hingga akhir tahun.
ANANDA TERESIA
Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok