TEMPO.CO, Jakarta - Temperatur bumi meningkat akibat polusi dan perubahan iklim karena pengaruh populasi dunia yang semakin parah. Minggu, 2 November 2014, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yang merupakan panel khusus dari PBB, melaporkan bahwa kondisi perubahan iklim semakin parah. Keadaan ini berpotensi menjadi bencana global pada akhir abad ke-21 jika tidak ada penanganan serius.
"Atmosfer laut yang menghangat menyebabkan jumlah salju dan es menurun. Sangat mungkin gelombang panas terjadi semakin intens, ditambah curah hujan yang ekstrem yang sering terjadi dewasa ini. Cuaca ekstrem akan banyak kita jumpai di seluruh dunia dan akan mengancam populasi dunia. (Baca: 2030, Emisi Karbon Diharapkan Berkurang 40 Persen)
Dikutip dari Daily Times pada 2 November 2014, Prancis yang menjadi tuan rumah konferensi PBB pada Desember 2015 menyatakan harus segera mencari cara memobilisasi penurunan emisi gas rumah kaca. Laporan tersebut merekomendasikan untuk mengalokasikan dana guna mendorong masyarakat dan pemerintah menciptakan ide baru mengatasi perubahan iklim.
Wakil Ketua IPCC Jean-Pascal van Ypersele menulis di Twitter bahwa "orang biasa" dapat membuat pilihan yang mengurangi perubahan iklim, tapi "pembuat kebijakan" memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi, seperti dikutip dari NBC News pada 2 November 2014.(Baca: Konferensi Perubahan Iklim, Janji dari Negara Kaya)
Sekarang mereka harus bergerak cepat untuk mengambil tindakan dan bekerja sama guna mencapai kesepakatan terkait dengan penanganan iklim secara global. "Semakin lama kita terjebak dalam perdebatan politik dan ideologi, semakin parah kondisi bumi dan biaya yang dibutuhkan," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. (Baca: Kemenkes: Polusi Udara Kian Mengkhawatirkan)
INTAN MAHARANI | DAILY TIMES
Baca juga:
RTRW Subang Terbuka untuk Pelabuhan Internasional
Kata Ahmad Dhani Soal Tato dan Rokok Menteri Susi
Indonesia Masuk Kategori Empat Ebola, Apa Artinya?
Warga Kongo Makan Jasad Terduga Teroris