TEMPO.CO, Cilacap - Seorang tenaga kerja Indoensia, Sumarti Ningsih, dibunuh di sebuah aparteman di Hong Kong. Pembunuhnya adalah Rurik Jutting, bankir Inggris. (Baca: Satu Korban Pembunuhan PSK di Hong Kong Misterius)
Ibu Sumarti, Suratmi, 49 tahun, mengatakan Sumarti adalah anak ketiganya. "Kami gelisah karena berhari-hari tidak ada kabar dari Sumarti," kata Suratmi di rumahnya di Cilacap, Selasa, 4 November 2014. Sumarti dibunuh dan dimasukkan ke dalam koper. Polisi Hong Kong menemukan Sumarti dengan kepala nyaris terpenggal dengan kedua kaki serta tangan terikat. (Baca: TKI Dibunuh di Hong Kong Mestinya Sudah Pulang)
Menurut Suratmi, pada 22 Oktober 2014, putrinya masih sempat mengirimkan uang ke rekening yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Suratmi hanya tahu uang itu adalah hasil jerih payah Sumarti yang bekerja sebagai pelayan restoran. (Baca: Pembunuh PSK Indonesia Diduga Depresi)
Suratmi menjelaskan, Sumarti hanya lulus sekolah dasar. Namun saat hendak bekerja ke luar negeri, perempuan kelahiran 22 April 1991 itu mengikuti kursus pendidikan suster di Jatinegara, Jakarta Timur. (Baca: 2 PSK Ini Korban Pembunuhan di Hong Kong)
Sumarti sempat bekerja di Bangka. Menikah siri dengan warga Semarang, Jawa Tengah, Sumarti punya satu anak. Pada 2011, Sumarti berangkat ke Hong Kong melalui PT Arafah Bintang Perkasa. Selama dua tahun delapan bulan, dia bekerja di Hong Kong. (Baca: Sebelum Dibunuh, PSK Indonesia Disewa Rp 19 Juta)
Baca Juga:
Setelah pulang dari Hong Kong, Sumarti sempat kursus menjadi disc jockey (DJ) di Yogyakarta. Selama lima bulan kursus, Sumarti mengantungi sertifikat Basic DJ Mixing Course dengan grade "Good". (Baca: Profil Pembunuh PSK Indonesia di Hong Kong)
"Baru satu bulan di rumah, dia pengin berangkat lagi ke Hong Kong, tapi kali ini pakai visa wisata," ujar Suratmi. Saat itu, dia melarang putrinya pergi merantau. Namun, dengan alasan ingin mencari uang guna masa depan cucunya, Suratmi mempersilakan. (Baca juga: PSK Indonesia Sudah 4 Tahun Kerja di Hong Kong)
Dengan visa wisata, masa tinggal Sumarti di Hong Kong adalah tiga bulan. Sumarti sempat pulang pada Ramadan lalu dan baru kembali lagi ke Hong Kong pada 2 Agustus 2014 dengan rencana pulang 2 November 2014.
ARIS ANDRIANTO
Topik terhangat:
TrioMacan | Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Kabinet Jokowi
Berita terpopuler lainnya:
Kata Ahmad Dhani Soal Tato dan Rokok Menteri Susi
Tjahjo Kumolo: Paling Enak Jadi Anggota DPR
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi