TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menonaktifkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Edy Hermantoro mulai hari ini, Selasa, 4 November 2014. Menurut Sudirman, Edy dicopot karena banyak program sektor minyak dan gas (migas) nasional yang selama ini terhambat.
Sudirman menegaskan tidak ingin melakukan penghakiman atau judgement kepada Edy Hermantoro atas pencopotan dirinya di hadapan media. Namun, kata Sudirman, ada penilaian objektif yang menjadi dasar tindakannya sebagai menteri. (Baca: Pesan CT: Investasi Sektor Migas Harus Jujur)
Salah satunya adalah laporan dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), "Yang menunjukkan rapor merah," kata Sudirman dalam konferensi pers di gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Selasa, 4 November 2014.
Menurut Sudirman, laporan UKP4 menyatakan seluruh program nasional yang ditargetkan di bidang migas tidak tergarap. Akibanya, kinerja industri migas nasional terhambat. "Impact-nya lumayan besar pada industri," katanya. (Baca: Jero Tersangka, Jokowi Diminta Benahi Sektor Migas)
Sudirman mengatakan telah meneken Surat Keputusan Pengangkatan Pelaksana Tugas Dirjen Migas Naryanto Wagimin untuk meneruskan tugas Edy Hermantoro. Menurut dia, tindakan ini merupakan upaya untuk mengurai sumbatan-sumbatan masalah di sektor energi agar terselesaikan.
Naryanto Wagimin merupakan sosok yang sudah dikenal di lingkungan Direktorat Jenderal Migas. Naryanto sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Hulu Migas. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Program Migas.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Nadine Kaiser Bangga dengan Menteri Susi