TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil memastikan keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi diterapkan pada bulan ini. Pernyataan ini semakin menegaskan rencana kebijakan pemerintahan Kabinet Kerja yang sebelumnya diutarakan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Jangan tanya tanggal, kita akan lihat pasar dulu," kata Djalil di Istana Negara, Selasa, 5 November 2014. (Baca: Politikus NasDem Ini Ngotot Harga BBM Harus Naik)
Menurut Djalil, kebijakan kenaikan BBM sudah dipastikan terlaksana karena Presiden Joko Widodo telah bulat mengalihkan alokasi subsidi dari konsumsi ke produksi. Besarnya subsidi konsumsi selama ini dituding jadi alasan terhambatnya pengembangan infrastruktur dan pendidikan.
"Besarannya akan kita tentukan dan hitung lagi," kata Djalil. (Baca: BBM Belum Naik, Harga Gula dan Beras Mendahului)
Besaran kenaikan, menurut Djalil, juga memperhatikan tingkat harga minyak dunia. Kenaikan tetap dilakukan meski harga minyak dunia saat ini cenderung turun.
Soal gejolak di masyarakat, Djalil menyatakan, pemerintah sudah bersiaga atas segala potensi. Pemerintah mengklaim mampu memastikan tersedianya semua barang kebutuhan masyarakat.
Selain itu, pemerintah terus menggenjot penyebaran dan penggunaan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar sebagai jaminan sosial. Program andalan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini memang akan mengambil anggaran dari subsidi BBM pada APBN-P 2015.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Ahok Pernah Diperas oleh @TrioMacan2000
Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan