TEMPO.CO, Teheran – Seorang gadis keturunan Inggris-Iran ditahan di Iran setelah mencoba menyaksikan pertandingan voli pria. Berbagai laporan media setempat menyebutkan, perempuan ini memprotes tindakan tersebut dengan cara mogok makan.
Gadis itu adalah Ghoncheh Ghavami. Menurut pengacaranya, kliennya dijebloskan ke dalam terali besi selama setahun lantaran menonton pertandingan voli pria antara tim Iran melawan Italia di Teheran, Juni 2014. Lulusan fakultas hukum sebuah perguruan tinggi di London ini tak bisa menerima tindakan sewenang-wenang itu. “Apa yang dilakukan pemerintahan Iran adalah ilegal,” kata ibu Ghavami kepada BBC.
Ghavami ditahan pada 20 Juni 2014 di luar Stadium Azadi, Teheran, tempat dia ambil bagian dalam sebuah unjuk rasa menuntut agar kaum perempuan diizinkan menyaksikan pertandingan liga internasional. Perempuan berusia 25 tahun itu sempat dibebaskan, namun dia ditahan kembali beberapa hari kemudian ketika dia meminta barang-barangnya dikembalikan saat pertama kali ditahan.
Nasib kasus Ghavami tidak menentu sebab jaksa tidak bisa dikonfirmasi soal penahanan tersebut. Ghavami sebelumnya sempat melakukan mogok makan selama dua pekan untuk melawan kesewenang-wenangan atas penahanannya. Dia pun diadili secara tertutup. Kelompok hak asasi manusia mengatakan, Ghavami ditahan di penjara Evin yang dikenal bereputasi buruk dan brutal.
AL JAZEERA | CHOIRUL