TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi berbasis pesan asal Finlandia, Jongla (dibaca: yongla), tengah fokus menggarap pasar Tanah Air. Indonesia dianggap sebagai pasar yang potensial bagi Jongla, karena masyarakatnya gemar bersosialisasi lewat Internet. Jongla pun optimistis bakal menjadi favorit.
"Ini sebagai bagian dari target kami untuk menjadi salah satu dari tiga aplikasi chatting yang paling banyak digunakan saat ini di Indonesia," ujar Chief Executive Office Jongla, Riku Salminen, di Jakarta, Rabu, 5 November 2014. (Baca: Jongla, Cara Mudah untuk Kalangan Muda Bercengkrama)
Dalam mewujudkan ambisi tersebut, Jongla menawarkan beberapa keunggulan. Pertama adalah kecepatan pengiriman pesan. Riku mengklaim aplikasi ini dapat bekerja dengan baik meskipun di tengah koneksi yang lambat.
Kedua adalah variasi stiker berupa gambar bergerak. "Ini untuk meningkatkan interaksi pengguna saat berkirim pesan," ucap Riku. Sedangkan yang ketiga adalah tampilan antarmuka (user interface) yang dapat diatur sesuai keinginan pengguna. Pengaturan ini terdiri dari wallpaper dan avatar.
Riku mengakui kini industri digital disesaki oleh aplikasi pesan dan dalam kondisi pertarungan yang sengit. "Industri memang sangat kompetitif, namun kami yakin karena setiap produk menawarkan diferensiasi," kata dia.
Sayangnya, Riku enggan menyebutkan berapa target pengguna Jongla di Indonesia. Aplikasi yang pertama kali diluncurkan pada 2009 ini dapat digunakan di platform Android, iOS, Windows Phone, dan Firefox. "Kami akan terus menyediakan secara gratis," kata Riku.
Untuk memperkuat pasar Indonesia, Jongla menggandeng operator seluler XL Axiata. Kerja sama ditandai dengan paket data untuk mengakses Jongla bagi pelanggan XL. Paket data terdiri dari paket harian sebesar Rp 1.000, mingguan sebesar Rp 5 ribu, dan bulanan sebesar Rp 20 ribu. Pelanggan paket tersebut dapat menikmati lebih banyak stiker Jongla.
XL menargetkan pengguna paket data Jongla bisa mencapai 1,5 juta pada 2015. "Jumlah tersebut adalah 10 persen dari total pelanggan XL yang menggunakan telepon pintar," kata Manager Social Network and Gaming Digital Services XL Axiata, Rishka Adam Muharadi atau biasa disapa Adam, di tempat yang sama.
Adam menyebutkan, saat ini total pelanggan data Internet XL mencapai 31,2 juta. Sebanyak 70 persen penggunaannya untuk mengakses media sosial. Sedangkan sisanya adalah akses terhadap portal berita, baik lokal maupun internasional. Simak berita tekno lainnya di sini.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita lain
Setelah Tenggelam 3 Abad, Kapal Ini Ditemukan
Singapura Tertinggi Gunakan Ponsel Pintar
Komunitas Peneliti Muda Bergerak Membangun Desa
Spekulasi Yahoo! Indonesia Tutup, Ini Jawabannya
Ditemukan, Mineral Langka Berusia 450 Juta Tahun