TEMPO.CO, Irak - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membantai 322 orang dari suku Albu Nimr, kelompok Sunni, di Irak Barat. Kementerian Hak Asasi Manusia Irak dalam situs resminya menyatakan korbannya kebanyakan wanita dan anak-anak. (Baca berita terkait dengan ISIS di sini)
Suku Albu Nimr terus bertahan dari serangan ISIS sampai akhirnya pasokan amunisi, makanan, dan bahan bakar mereka habis. Bahkan ISIS membantai pelajar yang tidak mau bergabung dengan mereka.
Kepala suku Albu Nimr Syeikh Naeem Al Ga'oud mengatakan telah berkali-kali meminta suplai senjata dari pemerintah pusat. "Tetapi tidak dipenuhi," katanya seperti dikutip dari The Atlantic, Rabu, 5 November 2014.
Pemerintah Irak menyebut penyerangan di Provinsi Anbar, akhir pekan lalu, tersebut sebagai "pembantaian sistematis". Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi memerintahkan untuk melancarkan serangan udara ke wilayah yang dikuasai ISIS.
Kolomnis Reuters, Michael Georgy, menyebutkan jatuhnya suku Albu Nimr ke tangan ISIS membuat Irak bergantung pada Sunni di Anbar. "Sebab pernah membantu militer Amerika Serikat mengalahkan Al-Qaeda," katanya.
MUHAMMAD NAFI
Terpopuler
Mahfud Md. Pernah Bertemu Pengelola @TrioMacan2000
Dukung Persib Vs Arema, Ridwan Kamil Buka Baju
KPK Endus Modus Baru Koruptor, Apa Saja?
Tiga Perilaku Aneh Pembunuh Dua TKI Indonesia