TEMPO.CO, Palangkaraya - Kendati hujan deras telah mengguyur sejumlah wilayah Kota Palangkaraya kemarin sore dan pagi tadi--masing-masing selama sekitar empat jam--kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut belum sirna. Kondisi ini ditandai dengan masih pekatnya kabut asap yang terjadi pada pagi dan siang ini.
Sementara itu, menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangkaraya, dalam kurun dua pekan ke depan, sejumlah wilayah Kalimantan Tengah masih belum memasuki musim hujan.
Menurut Anton Budiono, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Palangkaraya, ada sejumlah wilayah Kalimantan Tengah yang bakal diguyur hujan dalam dua-tiga hari mendatang.
"Wilayah yang diguyur hujan itu ada di sebagian wilayah barat dan utara Kalteng. Sementara untuk Palangkaraya, Kabupaten Kapuas, dan Pulang Pisau, baru akan terjadi hujan di bawah tanggal 20 November mendatang. Karena itu, kabut asap yang terjadi di Palangkaraya dan sekitarnya diperkirakan masih akan terjadi dalam dua pekan mendatang," ucapnya.
Namun demikian, bila hingga 10 November masih belum juga terjadi hujan di wilayah utara dan barat Kalimantan Tengah, menurut Anton, berati datangnya musim hujan di provinsi ini mundur.
"Kurang akuratnya prakiraan mengenai masuknya musim hujan ini terjadi karena dipengaruhi antara lain oleh gangguan badai El Nino. Gangguan ini lemah, tapi mampu memperlambat perubahan musim hujan," katanya.
Saat ini, di Kalimantan Tengah, kebakaran lahan dan hutan masih terdeteksi di area tanah gambut di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Katingan serta Kotawaringin Timur. Hujan yang terjadi di Palangkaraya selama dua hari ini ternyata masih belum mampu mengusir kabut asap yang telah menyergap Kalimatan Tengah sejak tiga bulan lalu.
KARANA W.W.