TEMPO.CO, Mojokerto - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Forum Aliansi Ormas Mojokerto (Falom) mempertanyakan penanganan kasus penimbunan solar ilegal di Kecamatan Kutorejo yang diduga melibatkan perwira menengah berpangkat komisaris polisi.
"Kami berharap ada penjelasan dari Kapolres Mojokerto tentang kelanjutan kasus ini," kata salah satu anggota Falom, Makhroji, saat audiensi di Markas Kepolisian Resor Mojokerto, Kamis, 6 November 2014. (Baca berita sebelumnya: Perwira Polisi Diduga Timbun Solar Dalam Bunker)
Makhroji menuturkan masyarakat ingin tahu apakah kasus ini memang melibatkan oknum perwira polisi atau tidak serta bagaimana kelanjutan penanganannya. "Kami menyampaikan aspirasi masyarakat dan berharap polisi tidak tebang pilih," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Muji Ediyanto tidak memberikan jawaban tegas atas pertanyaan itu. Ia hanya berjanji segera menggelar perkara itu ke publik. "Pada saatnya nanti, akan kami gelar dan tetapkan tersangkanya," kata Muji. (Baca: Perwira Polisi Diduga Bekingi Penimbunan Solar)
Hampir satu bulan timbunan solar ilegal di Dusun Sumberkepuh, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, itu digerebek polisi. Lokasi penimbunan berada di lahan seluas sekitar 2.000 meter persegi milik Ajun Komisaris Elik Tulsani, Kepala Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
Saat digerebek, polisi menemukan gudang berisi bungker yang di dalamnya terdapat empat drum plastik berkapasitas total 4.400 liter. Drum-drum tersebut berisi solar 1.000-2.000 liter. Namun, saat dikonfirmasi Tempo, Elik mengaku tidak tahu-menahu soal timbunan solar tersebut. "Yang bersangkutan sudah dimintai keterangan," tutur Muji. (Baca juga: Polisi Ini Bantah Bekingi Penimbunan Solar)
Polisi punya bukti kuat bahwa solar yang ditimbun itu diperjualbelikan untuk kebutuhan industri. Salah satunya dari pengakuan saksi Kurnadi. Ia adalah penyewa lahan pembuatan batu bata yang berada satu lokasi dengan gudang penimbunan solar. "Belinya dari SPBU dan dijual ke pabrik," katanya.
ISHOMUDDIN
Berita Terpopuler:
Gaya Ayang Jokowi Saat Belanja di MakassarAyang Jokowi Kaget Kepergok Belanja di Makassar
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita
DPR Dituding Tak Bersih, Fadli Zon: Audit LSM-nya!
Pidato Kocak Bupati Tegal