TEMPO.CO, Jakarta - "Wanita Indonesia masih rentan obesitas," kata dokter Sylviana Andinisari, M.Sc., Selasa, 4 November 2014, dalam salah satu acara Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 di Senayan City, Jakarta. Dalam acara bertajuk Far Western Dream itu, Sylviana memaparkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 tentang angka prevalensi obesitas di Indonesia, yaitu sebesar 32,9 persen untuk wanita dan 19,7 persen untuk pria. (Baca: Kreasi Inovasi Diri di Jakarta Fashion Week)
"Dibanding data Riskesdas 2010, angka wanita penderita obesitas meningkat 17,5 persen, sedangkan pria meningkat 11,9 persen," kata Kepala Seksi Subdirektorat Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik dari Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan itu. Sementara itu, menurut data Riskesdas 2013, di tingkat nasional, tiga dari sepuluh wanita Indonesia mengalami obesitas. Adapun di Jakarta, ada kecenderungan empat dari sepuluh wanita mengalami obesitas.
"Prevalensi obesitas di DKI Jakarta tercatat 40 persen untuk wanita dan 30 persen untuk pria, di atas angka prevalensi nasional. Dan obesitas ini terkait dengan berbagai penyakit metabolik," kata Sylviana.
Dia juga menyebutkan, berdasarkan Riskesdas tersebut, ada sepuluh kota besar di Indonesia yang penduduk wanitanya tercatat dengan tingkat obesitas tinggi. "Umumnya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Manado, dan beberapa kota lainnya." (Baca: OCD Deddy Corbuzier Cocok untuk Obesitas)
Menurut dia, wanita Indonesia rentan mengalami obesitas karena buruknya gaya hidup dan pola makan. Sylviana tidak memungkiri fakta bahwa banyak wanita di Jakarta yang giat melakukan diet atau mengunjungi pusat kebugaran. "Tapi mereka tidak pernah konsisten. Hanya hangat-hangat di saat awal. Berikutnya, mereka malas dan kembali pada gaya hidup yang mengabaikan olah raga hingga terjadilah obesitas," kata Sylviana.
Mengapa wanita di kota besar lebih berpontensi menderita obesitas? Dia menjelaskan, kaum Hawa di kota besar senang sekali mengikuti berbagai acara. "Biasanya pada acara yang didatangi kaum Hawa ini lebih sering ada acara makan-makan dan minim gerak. Gaya ini juga berlaku pada sisi budaya orang Sumatera dan Sulawesi, seperti di Medan dan Manado, yang suka bikin acara atau pesta dan selalu ada makan-makan," ujarnya.
HADRIANI P.
Terpopuler
Kreasi Inovasi Diri di Jakarta Fashion Week
Keindahan Penari Bedoyo di Mata Oscar Lawalata
Perlindungan Kulit dari Radikal Bebas
Kenali 3 Gaya Rambut dengan Sentuhan Teknologi
Mamita, Kisah Cinta Sang Matador Spanyol