TEMPO.CO , Jakarta - Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim mengatakan akan melakukan distribusi tertutup atau penjatahan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap sejumlah angkutan umum. "Ini adalah persiapan sebelum harga BBM bersubsidi naik," kata dia kepada Tempo. (Baca: BPH Migas: Kenaikan Harga BBM Tak Perlu Sosialisasi).
Menurut Ibrahim, lembaganya telah menetapkan kuota BBM bersubsidi untuk PT Pelni, angkutan perintis, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, dan PT Kereta Api Indonesia. Kuota untuk beberapa jenis angkutan, kata dia, masih dibahas. "Dengan demikian, distribusi terbuka hanya dilakukan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Itu pun kami beri kuota harian," ujarnya.
Distribusi tertutup, kata Ibrahim, menjadi cara BPH Migas untuk mencegah terjadinya penimbunan yang kerap terjadi menjelang kenaikan harga BBM subsidi. Penimbunan BBM dikhawatirkan akan menggerus jatah yang diterima oleh konsumen serta mengerek harga di luar ketentuan. (Baca: PDIP Belum Restui Jokowi Naikkan Harga BBM).
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pengurangan subsidi BBM akan dilaksanakan pada November 2014. Kalla mengatakan seluruh proses telah siap dan pemerintah tinggal menunggu penyebaran Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera sebagai perlindungan sosial setelah kebijakan tersebut berlaku.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler
Dukung Persib Vs Arema, Ridwan Kamil Buka Baju
KPK Endus Modus Baru Koruptor, Apa Saja?
Tiga Perilaku Aneh Pembunuh Dua TKI Indonesia